Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu tujuan yang hendak dicapai pemerintah dalam perjalanan kemerdekaan bangsa adalah mewujudkan kemandirian pangan dengan salah satunya menghentikan ketergantungan kepada produk impor.

"Sekarang ini kalau pangan, sekian tahun banyak impor, oleh sebab itu kita berkonsentrasi dalam 3-4 tahun kita selesaikan pembangunan komoditas pangan, dan kita harus berani stop impor," kata Presiden dalam wawancara khusus dengan LKBN Antara, Televisi Republik Indonesia dan Radio Republik Indonesia dalam rangka 70 tahun Kemerdekaan Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu siang.

Presiden mengatakan kemandirian pangan tidak hanya berhenti mengimpor beras, namun juga komoditas lain seperti gula, jagung dan cabai.

"Jagung sudah mulai, kita mulai ekspor jagung tahun ini. Ini sebuah peluang yang kita bisa masuki karena memang permintaan ekspor jagung banyak," tegas Presiden.

Untuk cabai, Presiden mengatakan saat ini masih ada yang mengimpor, namun kebijakan pemerintah dalam mendorong pengelolaan dan penanaman cabai akan bisa memenuhi kebutuhan sendiri dalam tahun-tahun mendatang.

"Ke depan kita harus kuasai komoditas pangan kita, swasembada sendiri, sisanya kita dorong masuk ke pasar ekspor. Saya yakin petani kita siap, tinggal bagaimana manajemen di lapangan," tandas Jokowi.

Presiden juga menjelaskan pentingnya menyiapkan infrastruktur pendukungnya seperti pengairan. "Tahun ini ada 15 waduk yang dimulai pembangunannya, kira-kira dua tahun lagi akan kelihatan (hasilnya)."

Mendorong adanya irigasi, waduk dan bendungan yang berfungsi dengan baik adalah salah satu upaya agar pertanian berjalan baik.

"Kalau airnya tersedia, kita bisa menanam apa saja yang kita rencanakan," tegasnya seraya mengingatkan pengelolaan harus dijalankan dengan baik dan teliti.

"Ada waduknya tapi irigasi tidak sampai ke sawah juga tidak baik. Saya kira ini membutuhkan manajemen yang total dan pengawasan yang total. Dilakukan secara riil dan konkrit sehingga ada manfaat untuk rakyat," kata Presiden.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015