London (ANTARA News) - Leicester City mendenda Jamie Vardy setelah ia kedapatan oleh kamera terlihat menggunakan kata-kata rasis di kasino, demikian diumumkan klub Liga Utama Inggris itu pada Kamis.

Vardy (28), terlihat memanggil orang lain dengan sebutan Jap sebanyak tiga kali pada video yang dipublikasikan oleh surat kabar The Sun pada Minggu akhir pekan silam, lapor AFP.

Sang penyerang, yang melakukan debutnya untuk timnas Inggris pada musim lalu, segera meminta maaf dan Leicester membuka penyelidikan terhadap insiden yang berakhir dengan didendanya Vardy, dan juga harus menjalani program "latihan kesadaran keragaman."

Setelah pelatih Leicester Claudio Ranieri mengucapkan pada Kamis pagi bahwa Vardy tidak akan dipecat, The Foxes mengumumkan bahwa mereka akan mengambil tindakan disiplin terhadap sang pemain setelah menyimpulkan penyelidikan-penyelidikan mereka sendiri.

"Leicester City Football Club telah menyimpulkan penyelidikan terhadap klaim-klaim media terhadap Jamie Vardy di media nasional pada akhir pekan silam," demikian bunyi pernyataan klub.

"Setelah mempelajari insiden itu secara seutuhnya dan mempertimbangkan permintaan maaf Jamie, klub menjatuhkan denda substansial terhadap sang pemain dan mewajibkan ia mengikuti latihan kesadaran keragaman."

"Jamie telah diingatkan perihal tanggung jawabnya untuk klub, profesinya, dan komunitas Leicester. Denda akan didonasikan kepada yayasan-yayasan amal lokal."

"Klub tidak akan memberikan komentar lebih lanjut tentang masalah ini, yang sekarang telah ditutup."

Sebelumnya, Ranieri mengatakan kepada para pewarta bahwa Vardy akan tetap menjadi bagian dari klub Midlands itu.

"Situasinya adalah, semua baik-baik saja. Jamie meminta maaf kepada semua orang, itu merupakan kesalahan," kata Ranieri.

"Hubungannya baik-baik saja. Kami bergerak maju. Klub telah mengatakan bahwa ini baik-baik saja. Jamie telah meminta maaf dan bagi saya itu hal yang benar. (Jika) Jamie melakukan sesuatu di lapangan... maka saya akan berbicara dengan dia."

Saat ditanyai apakah Vardy akan dipecat, pria asal Italia itu menjawab, "Tidak. Itu bukan urusan saya, namun ia tidak akan (dipecat)."

Rekaman yang melibatkan Vardy membangkitkan memori ketika Leicester memecat tiga pemain -- termasuk James Pearson, putra dari mantan pelatih Nigel -- karena terlihat menggunakan kata-kata seksual eksplisit pada rekaman video yang dilakukan saat klub melakukan tur pra musim ke Thailand, di mana terdapat pula bahasa rasis.

Vardy membuka keunggulan untuk Leicester, yang dimiliki oleh keluarga Srivaddhanaprabha asal Thailand, ketika mereka memulai musim Liga Utama Inggris dengan kemenangan 4-2 atas tamunya Sunderland pada Sabtu silam.

Rekrutan senilai satu juta pound dari klub non liga Fleetwood Town pada 2012, Vardy mencetak lima gol pada musim lalu dan melakukan debut timnas Inggrisnya saat bermain imbang 0-0 dengan Republik Irlandia di Dublin pada Mei.

(Uu.H-RF/D011)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015