Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA News) - Sejalan pemeriksaan Sekretaris Daerah Pamekasan, Alwi, sebagai penanggung jawab karnaval budaya dan karnaval kemerdekaan Indonesia, polisi menilai ada kesengajaan memertontonkan simbol-simbol PKI. 




Hal ini dinyatakan Kepala Polres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha, di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu. 




Polisi juga menyita surat edaran ketua panitia pelaksana karnaval kepada satuan kerja perangkat daerah dan sekolah-sekolah di sana tentang tema karnaval itu, yaitu mengusung tema pahlawan revolusi, dan kekejaman PKI pada masa lalu.




Tema tentang pejuang revolisi dan praktik kekejaman PKI pada masa lalu itu, kata Muntaha, untuk mengingatkan masyarakat akan kekejaman PKI.




Namun, dalam praktiknya di lapangan tadi, kata dia, penampilan peserta karnaval tidak mengesankan seperti yang diinginkan panitia. 




Malah, kata dia, yang mengemuka adalah ada unsur kesengajaan memertontonkan simbol-simbol dan lambang PKI kepada masyarakat. Pula dilaporkan ada foto-foto tokoh PKI yang dipajang. 




"Kami akan terus dalami, dengan memeriksa pihak-pihak lain, apakah ada unsur kesengajaan, atau pembiaran terkait maraknya simbol PKI saat karnaval Agustusan di Pamekasan ini," kata Muntaha.




ANTARA di Pamekasan melaporkan, pemeriksaan terhadap Alwi selaku ketua panitia pelaksana kegiatan HUT Ke-70 Kemerdekaan Indonesia itu sejak sore, dan hingga malam ini masih berlangsung.




Alwi satu di antara beberapa anggota panitia pelaksana yang menjadi target pemeriksaan polisi dalam kasus pemajangan atribut dan lambang organisasi terlarang PKI pada karnaval budaya HUT Kemerdekaan Indonesia, yang digelar pemerintah Kabupaten Pamekasan, Sabtu (15/8). 

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015