Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, hingga awal September 2015, telah menangani 52 kasus kebakaran, dan 26 kasus di antaranya terjadi di Kota Yogyakarta.

"Kasus kebakaran terakhir di Kota Yogyakarta terjadi hari ini di Notoprajan Kecamatan Ngampilan yang menimpa rumah penduduk," kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Selasa.

Kebakaran tersebut menghanguskan rumah semi permanen berukuran 12x7 meter persegi yang disekat dan dihuni lima kepala keluarga (KK) dengan 12 jiwa.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tim langsung bergerak ke lapangan dan api bisa dipadamkan dalam waktu sekitar satu jam," katanya.

Selain menghanguskan rumah semi permanen, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB tersebut juga menghanguskan dua unit sepeda motor.

Api diduga berasal dari kompor salah satu rumah karena pemilik pergi dan lupa mematikan kompor gas yang sedang digunakan memasak.

"Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa dari berbagai kasus kebakaran di Kota Yogyakarta. Harapannya kasus kebakaran tidak semakin bertambah," katanya.

Sebagian besar kasus kebakaran di Kota Yogyakarta menimpa tempat tinggal sehingga Agus berharap agar masyarakat selalu mengecek kembali kompor dan peralatan listrik apabila akan pergi keluar rumah.

"Musim kemarau pun bisa meningkatkan potensi kebakaran. Barang-barang menjadi lebih mudah terbakar karena kering," katanya.

Sehari sebelumnya, Senin (7/9) juga terjadi kebakaran di Kota Yogyakarta yang menimpa tempat usaha di Jalan Suryowijayan yang disebabkan hubungan pendek arus listrik.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan musim kemarau akan berlangsung hingga akhir Oktober.

Suhu udara diperkirakan cukup panas saat siang hari yaitu mencapai 35 derajat celcius dan bisa meningkat hingga akhir Oktober karena adanya pergerakan semu matahari ke selatan.

"Masyarakat diimbau tidak membakar ladang atau sampah secara sembarangan karena bisa menimbulkan kebakaran," kata Staf Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Subandi.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2015