"Kita harus bisa mendorong agar pemerintahan semakin hari berjalan semakin efisien. Kita butuh pemerintahan kuat. Kita butuh hadirnya stabilitas, baik ekonomi maupun politik," katanya seusai menghadiri Panen Raya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu.
Hal itu, menurut dia, merupakan dua sisi mata uang yang terus bersimbiosis, dan tidak ada stabilitas politik kalau stabilitas ekonominya tidak baik.
Oleh karena itu, ia mengemukakan, untuk saat ini Partai NasDem tidak akan menanggapi bergulirnya isu perombakan (reshuffle) kabinet tahap dua pasca-bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke pemerintah.
"Masalahnya bukan lagi pada isu reshuffle yang terus menerus harus kita terima," katanya.
Ia pun mengingatkan, reshuffle kabinet adalah hak presiden yang diatur dalam pemerintahan yang menganut sistem presidensial.
Sebagai salah satu partai pendukung pemerintahan, Partai NasDem juga tidak akan mencampuri hak presiden tersebut.
"Masalah reshuffle apa dikurangi atau ditambah ini sistem presidensial, di mana hak presiden punya hak prerogatif. Presiden memiliki hak sepenuhnya, yang dianggap perlu ditambah dikurangi. NasDem akan tetap konsisten," demikian Surya Paloh.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015
