Kairo (ANTARA News) - Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab beserta seluruh jajaran kabinetnya mengundurkan diri pada Sabtu,  hanya beberapa hari setelah menteri pertanian ditangkap karena kasus korupsi, demikian laporan dari Kantor Kepresidenan Mesir.

"Perdana menteri telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada presiden yang kemudian menerimanya," tulis pernyataan resmi Kantor Kepresidenan Mesir, layaknya dikutip AFP, Sabtu.

Presiden Abdul Fattah al-Sisi telah meminta Mahlab untuk menjadi perdana menteri sementara sampai pemerintahan baru terbentuk.

Pengumam itu muncul menjelang pemilihan umum legislatif secara bertahap dari 17 Oktober sampai 2 Desember 2015.

Pemungutan suara itu sebelumnya dijadwalkan digelar pada awal 2014, namun terpaksa ditunda karena persoalan hukum akibat tudingan dari sejumlah kelompok hak asasi manusia terkait kebijakan represif Al-Sisi selama masa penangkapan kelompok oposisi.

Senin lalu, kantor perdana menteri mengumumkan bahwa Menteri Pertanian Salah Helal telah ditangkap setelah didesak untuk mengundurkan diri atas perintah Al-Sisi terkait kasus korupsi yang melibatkan dirinya.

Helal dan kepala stafnya diduga telah "meminta dan menerima" sejumlah uang suap dari seorang pengusaha, melalui seorang penghubung. Tujuan dari suap itu adalah untuk melegalkan pembelian properti dari negara.

Pemerintahan Perdana Menteri Mehlab beserta 31 menteri diambil sumpahnya pada Maret 2014. Salah satu tugas mereka adalah menggelar pemilihan umum presiden yang dimenangi Sisi pada Mei tahun lalu.

Kemenangan Sisi dalam pemilu terjadi hampir satu tahun setelah dia menggulingkan presiden sebelumnya Mohamed Moursi pada Juli 2013.

Dengan demikian pemilu legislatif baru akan digelar lebih dari dua tahun setelah Sisi menggulingkan Presiden Moursi.
(Uu.G005)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015