Jeddah (ANTARA News) - Perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, menyampaikan komitmennya untuk menanamkan investasi di Indonesia senilai 10 miliar dolar AS.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, kepada wartawan di sela-sela mendampingi Presiden Joko Widodo saat menerima sejumlah menteri dari Arab Saudi, di Istana Raja Faisal, Jeddah, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu dini hari waktu Jakarta, mengatakan, komitmen investasi itu untuk pembangunan kilang, depo (storage) dan sistem distribusi.

"Pertemuan dengan menteri keuangan Arab Saudi, salah satunya keinginan dari perusahaan Aramco, milik Saudi Arabia membangun kilang dan storage dan akan mempunyai distribusi di Indonesia, daerahnya diatur lebih lanjut," kata Anung.

Dia mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir pemerintah memang tengah menyiapkan aturan baru yang memungkinkan swasta membangun kilang dan storage.

"Pemerintah sekarang selesaikan Perpres untuk swasta dibolehkan masuk dalam kilang, sudah disiapkan sebelumnya bukan khusus Aramco, finaliasasi satu sampai dua minggu ke depan, bukan hanya Aramco perusahaan swasta dipersilahkan," kata Anung.

Pemerintah mengharapkan dengan aturan baru ini maka Indonesia akan memiliki kilang baru.

Selain pembicaraan tentang investasi di bidang energi, juga dibicarakan tentang pembukaan cabang Bank BNI baik di Jeddah, Mekkah maupun Madinah.

Keberadaan BNI di tiga kota tersebut diharapkan bisa memudahkan warga Indonesia yang umroh maupun menjalankan ibadah haji.

"Presiden gembira dengan perkembangan yang ada, pemerintah Arab Saudi akui ada upaya pembahasan secara maraton dan melihat ini kesungguhan untuk meningkatkan keakraban dan kerjasama," kata Anung.

Pewarta: Panca Prabowo
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015