Mataram (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti, usai meninjau Mapolda NTB pada Senin, mengatakan bahwa antisipasi konflik dalam pelaksanaan pilkada serentak sudah dirancang dengan penuh kematangan.

"Walaupun ada tiga daerah yang dipetakan rawan, tapi tentunya sudah diantisipasi dengan perencanaan yang matang, polisi sudah menyiapkan langkah-langkah tegas," kata Jenderal Badrodin Haiti kepada wartawan di Mataram, Senin.

Dia mengatakan, jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di tengah pelaksanaan pilkada serentak yang puncaknya akan jatuh pada 9 Desember 2015 itu, pihaknya telah menyiapkan satuan untuk mem-back up.

"Kalau misalnya nanti ada terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, Polda telah menyiapkan satuannya untuk membantu di lapangan," ujarnya.

Kemudian, untuk tiga daerah yang dimaksud rawan konflik di tengah pelaksanaan pilkada serentak ini, lanjut Jenderal Badrodin menjelaskan, antara lain Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Mataram.

Saat disinggung kemungkinan gangguan teror, Jenderal Badrodin yakni hal itu tidak ada. "Ancaman terorisme itu tidak ada. Melainkan sudah ada yang menanganinya dari Densus 88 Antiteror di sini," katanya.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti datang mengunjungi Mapolda NTB, setelah sebelumnya beranjak dari Bali menggunakan transportasi udara. Kedatangannya didampingi oleh Ketua Umum Bhayangkari Ny Nining Badrodin Haiti.

Dalam kunjungannya ke Mapolda NTB, Kapolri langsung memberikan arahan dan masukkannya kepada seluruh pejabat tinggi kepolisian setempat di Gedung Sasana Dharma Polda NTB. Terakhir, kunjungan dilakukan dengan melihat seluruh kesiapan dari sarana dan prasarana yang dimiliki Polda NTB.

"Untuk Sarpras Polda NTB sendiri pada prinsipnya memberdayakan apa yang sudah kita miliki, tentu dari kelengkapan yang ada saat ini," katanya.

Nantinya, lanjut Jenderal Badrodin, jika pengadaan di tahun 2015 terselesaikan, pastinya Mabes Polri akan mendistribusikan bantuan ke seluruh markas di Indonesia. Karena menurutnya, masih ada beberapa peralatan yang perlu ditambahkan kembali, seperti sarana mobilitas maupun amunisi.

"Iya kalau pengadaannya sudah selesai, kita akan lakukan mengecekkan kembali. Jika ada yang kurang, kita akan penuhi," katanya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015