Jakarta (ANTARA News) - Industri mebel dan kerajinan masih mengandalkan permesinan impor, di antaranya mesin buatan China alias Tiongkok, Taiwan, dan Eropa. Pengusaha mebel dalam negeri menunggu kehadiran mesin produksi mebel made in Indonesia. 

"Banyak anggota kami yang mendatangkan mesin dari luar, meskipun kami tidak punya prosentasenya," kata Ketua Bidang Inovasi Desain Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri), Adi Nugraha, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, mesin produksi mebel asal Indonesia masih sulit ditemukan di pasar ritel. Jika adapun, masih memerlukan waktu cukup lama untuk mendapatkan karena sebagian besar harus dipesan.

Menurut dia, industri mebel dalam negeri pada dasarnya ingin menggunakan mesin yang dibuat anak bangsa, terlebih jika kualitas dan harganya mampu bersaing.

"Kami sebetulnya juga ingin menggunakan mesin dari dalam negeri, karena rasa nasionalisme kami. Tapi, mencari yang made in Indonesia masih sulit. Kalau ada dan mampu bersaing, kami pasti pakai," ujarnya.

Diketahui, industri mebel dan kerajinan memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.

Dalam lima tahun ke depan, industri ini bahkan menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5 milliar dollar AS dari 1,8 milliar dollar AS saat ini.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015