Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan konstruksi dan investasi milik negara PTPP optimistis bisa memperoleh laba 39,8 persen pada 2016.

"Kami optimistis bisa meraih laba 39,8 persen pada 2016 mendatang," ujar Direktur Utama PTPP, Bambang Triwibowo, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

PTPP rencananya akan mendapatkan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp2 triliun. Saat hal itu terpenuhi, PTTP optimistis memperoleh laba sebesar 39,80 persen pada tahun 2016.

"Perseroan menargetkan salah satunya dari perolehan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun yang akan digunakan untuk membangun pelabuhan dan mengembangkan kawasan pelabuhan serta pembangunan infrastruktur jalan tol. Jika terpenuhi, Perseroan optimistis pertumbuhan untuk 5 tahun ke depan akan melebihi target yang telah ditetapkan," jelas dia.

Bambang mengatakan guna memperkuat pendanaan Perseroan, PTPP membutuhkan penambahan ekuitas. Ia menyatakan, salah satu cara paling efisien dengan menerbitkan "right issue".

"Dengan target perolehan PMN sebesar Rp2 triliun maka PTPP dapat menerbitkan total right issue sebesar Rp1,9 triliun sehingga kepemilikan saham pemerintah tidak akan terdelusi yakni tetap 51 persen," tegas dia.

Dia menambahkan kucuran PMN kepada PTPP sekaligus juga mendorong publik untuk menyertakan dananya, yang mana hal ini akan memberikan dampak peningkatan perekonomian dimana proyek tersebut berada, serta "multiplier effect" yang akan terjadi baik bagi daerah tersebut maupun sekitarnya.

"Dengan diperolehnya penyertaan modal dari pemerintah, pertumbuhan laba perseroan menjadi 39,80 persen yang jika dibandingkan tanpa PMN hanya sebesar 22,60 persen," tambah dia.

Sementara itu, tercatat perolehan kontrak baru perseroan sampai akhir Agustus ditutup Rp16 triliun. Itu, sehingga total "order book" sampai akhir Agustus 2015 mencapai Rp45 triliun, termasuk "carry over" Rp29 triliun.

"Perseroan masih tetap optimistis dapat meraih target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh Manajemen sebesar Rp27 triliun. Hal ini terlihat dari perolehan kontrak baru perseroan yang telah mencapai 59 persen dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan sepanjang tahun ini," ungkap dia.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015