Makkah (ANTARA News) - Sebagian besar petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015 tidak melakukan ibadah haji dan wajib mengenakan seragam selama proses puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) agar mudah dikenali jemaah yang membutuhkan bantuan.

"Ini saya tegaskan, pada saat Armina, petugas (yang tidak berhaji) wajib menggunakan seragam," kata Kasubdit Pembinaan Petugas Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.

Kalaupun ada sebagian lagi petugas yang mengikuti proses puncak ibadah haji, Khoirizi meminta mereka segera mengganti ihram masing-masing setelah menyelesaikan semua rukun haji.

"Yang akan berhaji selesai melontar jamrah aqabah, harus menanggalkan ihram mereka untuk menggunakan pakaian seragam," ujar Khoirizi.

Hal itu merupakan bentuk komitmen petugas PPIH untuk memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan, kepada jemaah calon haji Indonesia.

"Salah satunya dengan berani tampil dengan identitas sebagai petugas," katanya.

Identitas petugas PPIH tahun ini adalah pakaian seragam berupa baju putih dengan garis merah di bagian manset, bawahan hitam, dan dipadu dengan lambang-lambang merah putih dan tanda pengenal yang jelas.

"Dengan demikian saat pelontaran, jemaah dapat dengan mudah menemukan siapa petugas yang sesungguhnya," ujar Khoirizi.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, tahun ini mengeluarkan kebijakan bahwa para petugas yang sudah berhaji agar tidak berhaji sehingga bisa fokus pada tugas pelayanan, perlindungan, dan pembinaan jemaah haji.

Di Daeerah kerja Bandara Jeddah dan Madinah sekitar 100 petugas tidak melakukan ibadah haji.

"Ada 40 petugas Madinah yang berangkat ke Mina pada 9 Dzulhijjah sore, tidak berihram," kata Sekretaris Daker Madinah Syarif Rahman.

Menurut Syarif, para petugas yang tidak berhaji tersebut memang sudah dipersiapkan sejak dari Tanah Air agar berkonsentrasi melakukan pelayanan terhadap jemaah. Lagi pula, para petugas ini sudah pernah berhaji sebelumnya.

"Haji kan wajibnya cuma sekali. Sekarang gilirannya melayani yang ingin berhaji," ujar Syarif.

Jemaah haji Indonesia diperkirakan akan bergerak ke Mina dari Muzdalifah pada Kamis (24/9) dinihari. Di Mina, jemaah akan mabit dan melakukan jumrah.

Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam mengatakan, ada sekitar 50 petugas dari Daker Bandara yang tidak berhaji tahun ini. Mereka akan fokus melayani jemaah selama berada di Arafah. Petugas sudah berada di Arafah sejak Selasa Subuh.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Mawari Edy menambahkan, ada 30 petugas paramedis yang siaga di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) selama prosesi wukuf. Paramedis ini akan merawat jemaah yang masih dirawat di BPHI serta mengiringi jemaah sakit tersebut ketika safari wukuf.

"Mereka ini juga tidak berhaji," ujar Edy.

Sementara Sekretaris Daker Makkah, Nur Alia Fitra, mengatakan sebanyak 51 petugas PPIH Daker Makkah tidak melaksanakan haji dan siap bertugas melayani jemaah, sesuai dengan pos masing-masing terutama di Armina. 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015