Bantul, DIY (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima laporan puluhan hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha 1436 Hijriah di wilayah ini mengidap penyakit cacing hati.

"Laporan sementara yang kami terima sampai Kamis (24/9) sore, ada 35 sapi yang mengidap penyakit cacing hati, kemudian enam kambing, dan tiga domba," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Dame Pakpahan, di Bantul, Kamis.

Menurut dia, penyakit cacing hati itu ditemukan dari laporan data hewan kurban yang disembelih di 375 lokasi tersebar 20 kelurahan yakni sebanyak 3.272 hewan dengan rincian sapi berjumlah 1.154 kambing, 946 kambing, dan 1.172 domba.

Namun demikian, kata dia, data hewan kurban yang dilaporkan tersebut belum seluruh lokasi penyembelihan, karena diprediksikan total jumlah lokasi penyembelihan pada hari raya Idul Adha 1436 H/2015 ada 1.866 tempat atau hampir sama dengan Lebaran Haji 2014.

"Kami perkirakan puncak penyembelihan hewan kurban berlangsung dua hari, sebab ada perbedaan dalam menyelenggarakan shalat Idul Adha. Setelah dua hari kalaupun ada penyembelihan jumlahnya tidak banyak," kata Partogi.

Ia mengatakan, bagi hewan kurban yang mengidap cacing hati tersebut dagingnya atau jeroan yang terdapat cacing hati agar disingkirkan dan tidak dikonsumsi, sebab jika terlanjur dikonsumsi manusia dapat menyebabkan mual-mual hingga muntah-muntah.

"Saat pembekalan kepada panitia hewan kurban sebelumnya, kami sudah instruksikan agar jeroan hewan kurban yang mengidap penyakit cacing hati tidak dikonsumsi. Namun untuk dagingnya tidak apa-apa," kata dia.

Ia mengatakan, meski jumlah hewan kurban yang mengidap cacing hati terbilang banyak, namun tidak bisa dipastikan tidak ada hewan kurban yang tidak memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai hewan kurban sesuai ajaran agama Islam.

Menurut dia, dalam pemantauan penyembelihan hewan kurban pihaknya menerjunkan sekitar 200 petugas, 30 orang di antaranya dokter hewan, selain itu juga dibantu 50 mahasiswa semester akhir dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015