Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama menyatakan jemaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam insiden Mina, Arab Saudi, tidak berangkat dengan rombongannya.

"Jemaah itu tidak dibawa atau dengan rombongannya untuk melakukan ibadah melempar jumrah. Ini mungkin diduga atas keinginannya sendiri," kata Kepala Seksi informasi Haji Kementerian Agama, Affan Rangkuti, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis malam.

Hal itu, kata dia, karena kejadian yang menelan ratusan korban tersebut pada pukul 07.30 waktu setempat, adalah waktu yang dihimbau bagi jamaah haji Indonesia untuk tidak melakukan ibadah melempar jumrah.

"Jamaah haji kita diimbau untuk melakukan ibadah melempar jumroh pada malam hari mengingat telah ada prediksi bahwa pada pukul 08.00-11.00 waktu Arab terjadi kepadatan. Adapun jamaah yang melakukan lontaran di luar imbauan itu sulit diantisipasi mengingat banyaknya manusia di Mina," katanya.

Terkait dengan korban yang berasal dari Indonesia tersebut, Rangkuti mengatakan pihak pemerintah belum dapat mempublikasikannya dengan alasan kehati-hatian dan menjaga psikologis keluarga jamaah haji.

"Namun memang dari informasi yang di sana ada korban warga Indonesia benar. Akan tetapi nama dan identitas lainnya masih kita telusuri karena prinsip kehati-hatian dan menjaga psikologis keluarga jamaah haji di Indonesia, sebaiknya tunggu saja informasi resmi dari pemerintah," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan ada peristiwa desak-desakan jamaah haji di di jalan Arab 204 pada pukul 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah.

Kejadian tersebut menimbulkan korban meninggal dunia sampai saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jamaah yang kebanyakan dari jamaah dari Negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).

Di antara korban tersebut, dikabarkan ada satu korban WNI yang meninggal dalam musibah jamaah terinjak-injak di Jalan Arab 204, Mina. Jamaah tersebut diduga adalah jamaah yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur.

Pantauan tim Media Center Haji yang ikut dengan rombongan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ke Rumah Sakit Al-Jisr yang ada hanya berupa selendang bertuliskan Safara Tour and Travel Bojonegoro.

Selain itu, ditangan korban ada gelang bertulis Maktab 2. Gelang logam yang menjadi identitas jamaah yang berisi nama, passpor, embarkasi, serta nomor kloter, tidak ditemukan pada jamaah laki-laki tersebut. 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015