Medan (ANTARA News) - Pencarian helikopter Eurocopter EC-130 nomor registrasi PK BKA dan empat orang pengikutnya, yang hilang di kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, belum bisa dilakukan melalui jalur udara.

Cuaca saat di Danau Toba berkabut asap cukup tebal yang bisa membahayakan bagi penerbangan. Sejauh ini, 11 kapal dilayarkan untuk operasi SAR gabungan bagi Eurocopter EC 130 itu.  

"Pencarian helikopter itu, masih melalui jalur perairan dengan menyelusuri kawasan Danau Toba tempat kursi ditemukan dan pengikutnya selamat," kata Kepala Penerangan Kodam I/ Bukit Barisan, Kolonel Infantri Enoh Solehuddin, dihubungi dari Medan, Rabu.

Menurut dia, wilayah perairan Danau Toba yang terus disisir tim SAR gabungan, yakni di wilayah Kecamatan Nainggolan, serta Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.

"Kecamatan Nainggolan merupakan lokasi ditemukan kursi helikopter oleh seorang warga di perairan Danau Toba, Senin (12/10), dan telah diserahkan ke Posko SAR Gabungan, di Onan Runggu," ujar Solehuddin.

Perairan Onan Runggu itu juga lokasi di mana Fransiskus Subihardayan (22), ditemukan dalam keadaan selamat. Pengikut Eurocopter EC 130 warga Dusun Tegal Bojan, Sleman, Yogyakarta saat ini dirawat di RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan, Kabupaten Samosir.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015