Kairo (ANTARA News) - Ledakan kuat pada Rabu malam (14/10) telah mengguncang daerah di sekitar kantor kejaksaan militer di Kota Arish di Provinsi Sinai Utara, yang bergolak di Mesir, demikian laporan jejaring berita media resmi, Al-Ahram.

Beberapa saksi mata mengatakan ambulans telah dikerahkan ke lokasi ledakan dan baku-tembak masih berlangsung antara personel keamanan dan anggota milisi yang tak dikenal.

Sementara itu, satu sumber keamanan mengatakan kepada Xinhua bahwa satu orang yang direkrut sebagai polisi dan seorang warga sipil tewas dan enam polisi cedera dalam ledakan yang ditujukan kepada satu kendaraan lapis baja polisi saat kendaraan tersebut bergerak di Kota Arish.

"Ledakan itu sangat kuat dan orang yang direkrut dan cedera telah dibawa ke rumah sakit militer di Arish," tambah sumber tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.

Mesir telah dirongrong serangan gerilyawan yang menewaskan ratusan prajurit militer dan polisi sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi, dari kubu Islam, pada 2013 oleh militer sebagai reaksi atas protes massal terhadap kekuasaannya.

Penindasan atas pendukung Moursi setelah penggulingannya membuat lebih dari 1.000 orang tewas dan ribuan orang lagi ditangkap.

Pekan lalu, dua polisi tewas dan sebanyak 16 orang lagi cedera dalam ledakan yang juga terjadi di Arish, demikian antara lain isi pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Kebanyakan serangan itu telah diklaim oleh kelompok gerilyawan Ansar Bayt Al-Maqdis, yang telah mengubah namanya menjadi "Negara Sinai" dan mengumumkan kesetiaan kepada kelompok regional Negara Islam (ISIS).

Angkatan Bersenjata dan polisi Mesir belum lama ini telah melancarkan aksi keamanan besar guna menghancurkan tempat persembunyian gerilyawan di Sinai, dan mengatakan mereka telah menewaskan lebih dari 500 gerilyawan serta menangkap puluhan orang lagi.

Aksi keamanan tersebut adalah bagian dari "perang negeri itu melawan teror" --yang diumumkan oleh pemimpin militer saat itu dan kini menjadi presiden, Abdel-Fattah As-Sisi, setelah penggulingan Moursi.
(C003)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015