"Tak ada saluran pipa ke rumah, jadi kami ambil air ke Danau Toba setiap pagi dan sore," kata Firman Samosir (62 tahun), warga Samosir, Selasa pagi.
Para warga harus ke pinggiran perairan Danau Toba dan Dermaga Onan Runggu untuk mencuci dan mandi dengan menggunakan sepeda motor dan becak. Namun jika rumah tidak terlalu jauh maka berjalan kaki.
Sedangkan warga yang bermukim di sekitar pinggiran Danau Toba memakai mesin penyedot air dan memasang selang atau pipa ke rumah.
Selain mengandalkan air Danau Toba untuk kebutuhan harian, warga juga menampung air hujan yang dipergunakan untuk toilet.
"Air hujan tidak baik untuk dimasak, apalagi sudah berhari, jadinya untuk kakus saja," kata Firman.
Saut Samosir (40 tahun) berharap pemerintah kabupaten memberikan perhatian terkait pengadaan air bersih kepada masyarakat.
"Sumber air kan ada, Danau Toba, harusnya kami tidak perlu repot ke sumbernya, cukup hidupkan kran di rumah," kata Saut.
Pewarta: Waristo
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
