Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut menyiapkan kapal tambahan berjenis "Landing Ship Tank" sebagai tempat menangani dan mengevakuasi warga yang menderita infeksi saluran pernafasan atas akibat kabut asap kebakaran hutan.

Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di Jakarta, Jumat, kapal LST itu disiapkan untuk mengantisipasi apabila dua kapal perang yang telah diberangkatkan belum cukup untuk menangani warga korban asap.

Ia mengatakan saat ini pihaknya telah memberangkatkan dua kapal jenis "Landing Platform Dock" (LPD) yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Jakarta ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Kami LPD punya empat dan bisa kami pakai semua tetapi sesuai dengan perkembangan di lapangan kalau empat LPD itu kurang kami masih punya kapal jenis LST yang juga biasa kami gunakan untuk Operasi Surya Bhaskara Jaya untuk kegiatan bakti kesehatan dan bakti sosial, kami sudah sering gunakan untuk kegiatan itu," katanya.

Hal tersebut, ia sampaikan setelah melakukan rapat koordinasi terkait penanganan kabut asap bersama dengan sejumlah menteri kabinet kerja, Panglima TNI, Wakapolri, Kepala BNPB dan sejumlah gubernur di Kantor Kemenkopolhukam.

Menurut Ade, pada dasarnya proses penangangan warga yang menderita ISPA hampir sama dengan kasus-kasus evakuasi yang biasa terjadi selama ini.

"Biasanya yang sakit ditangani oleh para dokter, setelah dia sudah dalam penanganan dan sudah ada tanda-tanda sembuh kami kembalikan ke darat dan kami isi lagi dengan warga yang terkena ISPA," katanya.

Ia mengatakan bahwa para warga secara bergantian akan mendapat perawatan di dalam kapal LPD.

"Mungkin untuk kapisitas warga yang akan dirawat di dalam kapal sekitar 1.000 warga masih bisa masuk," kata KSAL.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas pada Jumat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan tidak mengevakuasi warga ke luar kota karena akan menyulitkan.

Menurut dia, evakuasi warga dapat dilakukan di dalam kota, ke gedung-gedung pemerintahan atau kantor Bupati yang dipasangi alat pembersih udara.

Presiden juga meminta swasta dan badan usaha milik negara menyediakan pelayanan medis untuk membantu penanganan warga yang kesehatannya terganggu karena kabut asap.

"Saya kira harus sudah mulai ke arah sana. Baik untuk yang berkaitan dengan ISPA yang berkaitan dengan kesehatan lainnya yang terdampak asap," ujar Presiden.

Ia menekankan bahwa kebakaran lahan dan hutan merupakam masalah bersama dan meminta semua pihak ikut terlibat dalam upaya penanggulangannya.

"Dan saya harapkan kita semua bisa mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi masalah ini dan membantu korban yang ada. Baik dari TNI, Polri dan seluruh kementerian," katanya.

Sementara itu, menurut Menkopolhukam Luhut Pandjaitan pihaknya sudah menyiapkan enam kapal perang TNI dan kapal dari Pelni sebagai tempat pengungsian jika dibutuhkan.

"Kami sudah siapkan kapal perang maupun Pelni kalau diperlukan menjadi tempat pengungsian di daerah tertentu seperti di Sumatera," ujar Luhut setelah rapat terbatas tersebut.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015