Jakarta (ANTARA News) - Panglima Armada Wilayah RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Ahmad Taufiq R mengatakan, pihaknya siap untuk mengerahkan kapal-kapalnya guna membantu evakuasi para korban darurat asap yang saat ini tengah terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

"Kita siap mengerahkan kapal-kapal yang kita miliki untuk membantu evakuasi korban asap, bila ada perintah dari Panglima TNI. Sekarang perintah besok sudah siap," kata Taufiq di Markas Komando Armabar, Jakarta Pusat, Jumat.

Taufiq menjelaskan, kapal-kapal yang berada dalam wilayah tugasnya saat ini mampu menampung antara 150 sampai 200 orang. Namun, jika untuk pelayaran jarak dekat yang bisa ditempuh dalam 1 hari, jumlah tampungan bisa lebih dari 3 kali lipat dari kapasitas normal.

"Yang berada di pembinaan saya itu kapal-kapal landing ship tank, jenis froch. Itu bisa mengangkut sampai 600-1.000 orang kalau hanya dalam pelayaran dekat. Normalnya 150 sampai 200 orang. Tapi kan (evakuasi) itu tidak lebih satu hari kalau hanya pelayaran dekat, itu hanya untuk evakuasi ke daerah aman saja. Jadi bisa 3 kali lipat menampungnya," ucapnya.

Jika memang mendapat perintah untuk evakuasi, maka pihaknya akan melakukan evakuasi dari tempat asal ke daerah aman. Namun, karena belum dapat perintah, maka belum diketahui titik-titik aman mana saja yang menjadi tujuan evakuasi.

"Misalnya, yang berada di Palembang kita bawa ke arah selatan, Lampung atau ke mana, kita lihat situasinya. Kapal-kapal saya seluruhnya siap. Saya punya kapal ada 51 unit. Itu siap semua. Tapi berapa nanti yang akan digerakkan, tergantung permintaan dari komando di atas. Kalau sekarang belum ada perintah," ucap Taufiq.

Sebelumnya, TNI Angkatan Laut telah menyiapkan dua kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yakni kapal rumah sakit KRI dr Suharso-990 dan KRI Banda Aceh-593 untuk dijadikan tempat evakuasi korban asap terutama anak-anak dan balita di wilayah provinsi Sumatera dan Kalimantan yang selama ini masih terjadi bencana korban asap.

"Kami akan menyediakan kapal ini sebagai tempat tinggal sementara, khususnya anak-anak dan balita, setidaknya sampai kondisi udara membaik," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M. Zainudin

Evakuasi dengan kapal perang itu dilakukan, kata dia, apabila indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah terdampak kabut asap sudah mengkhawatirkan sehingga upaya lain tak dapat ditempuh.

Kadispenal menjelaskan, keputusan pengerahan kapal perang jenis LPD ini merupakan kebijakan Pemerintah yang telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangka penanganan bencana kabut asap, dimana pemerintah akan fokus terhadap evakuasi warga, terutama para anak dan balita.

"Kemungkinan, untuk sementara waktu, para anak dan balita akan ditempatkan di kapal perang selama beberapa hari agar terhindar dari kabut asap yang semakin pekat," ujarnya.

Sebagai tempat evakuasi, KRI Banda Aceh-593 dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta akan ditempatkan di Palembang, serta KRI dr Suharso-990 dari jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Satban Koarmatim) akan ditempatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Fokus utama perihal penanganan kemanusian adalah evakuasi terhadap anak-anak kecil dan balita yang berada di daerah-daerah terdampak kabut asap. Teknis evakuasi akan dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Sosial dan Kementeri Kesehatan," ucap Zainudin.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015