Solo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa almarhumah neneknya Sani Wirorejo yang wafat pada usia ke-102 tahun pernah berpesan agar tetap menjalankan kehidupan yang benar dan sederhana.

"Nenek saya ini, pesan yang diingat sampai sekarang, lakune sing bener le (agar tetap menjalankan kehidupan yang benar) dan kesederhanaan," kata Jokowi di rumah duka Jalan Ahmad Yani 297 A Gondang Manahan Solo Jawa Tengah, Sabtu.

Selain itu, kesan yang Jokowi ingat tentang neneknya tersebut saat dirinya masih kecil adalah sering mengajak ke desa setiap hari libur atau minggu.

"Saya pasti diajak nenek ke desa setiap hari Minggu," kata Jokowi yang masih mengingat kenangan tersebut sampai sekarang.

Presiden Jokowi harus kembali ke Jakarta setelah menshalatkan jemazah neneknya karena akan bertolak ke luar negeri.

"Saya harus kembali ke Jakarta dan Sabtu sore berangkat ke Amerika Serikat," katanya.

Mantan Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo yang pernah mendampingi Jokowi saat memimpin Kota Solo, mengaku pernah bertemu nenek Jokowi, Sani Wirorejo, ketika hendak mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta bersama Jokowi.

"Pesan yang diingat dari almarhumah, kepada Pak Jokowi dan saya agar tetap rukun, tetap hidup sedeharna, dan mengutamakan kejujuran serta tulus ikhlas dalam melayani masyarakat," kata Rudyatmo.

Menurut Rudyatmo, Sani Wirorejo pernah memberikan arahan jika ingin hidup sejahtera dan tentram agar selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Jenazah Sani Wirorejo setelah disemayamkan di rumah duka Jalan Ahmad Yani Nomor 297 RT06/RWII Gondang, Kelurahan Manahan, Banjarsari, Kota Solo, akan dimakamkan di Desa Mundu, Karanganyar sekitar pukul 13.00 WIB.

Sani wafat meninggalkan tiga anak, 12 cucu, termasuk salah satunya Presiden Jokowi, dan 24 buyut.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015