Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya) Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian memastikan rencana demo penutupan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) pada 28-30 Oktober 2015 batal.

"Sudah disepakati ada bipartit pertemuan antara PT Jasa Marga dengan serikat pekerja PT JLJ selama sebulan," kata Irjen Polisi Tito Karnavian di Jakarta, Senin.

Tito menjelaskan pengurus serikat pekerja PT JLJ sepakat menempuh jalur dialog dengan pimpinan PT Jasa Marga guna mencari solusi persoalan tuntutan karyawan.

Selama sebulan itu pihak serikat pekerja PT JLJ dan pimpinan PT Jasa Marga akan intensif berkomunikasi mengatasi persoalan yang menjadi tuntutan karyawan.

Kapolda Metro Jaya menjadi mediator pertemuan antara Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman dengan Presiden Serikat Pekerja PT JLJ Mirah Sumirat.

Sementara itu, Presiden Serikat Pekerja PT JLJ Mirah Sumirat menyebutkan pihaknya menunda aksi pemblokiran Jalan Tol Jalur Lingkar Luar Jakarta itu.

Mirah menegaskan pekerja akan menutup jalur bebas hambatan tersebut jika tidak ada kesepakatan pada pertemuan selama sebulan tersebut.

"Hasil diskusi tadi kami inginnya win-win solution, tapi kalau tidak tercapai kesepakatan (kami) tetap lanjutkan aksi," ujar Mirah.

Rencana aksi penutupan tol itu berawal saat PT Jasa Marga yang berjanji mengangkat 3.000 pekerja alih daya (outsorcing) sebagai karyawan tetap pada November 2015.

Namun pimpinan PT Jasa Marga memindahkan para pekerja outsorcing yang telah bekerja sejak November 2013 itu ke anak perusahaan lain pengelola jalan tol tersebut yakni PT Jasa Layanan Operasi (JLO).

Berdasarkan persoalan itu, ribuan pekerja PT JLJ itu berencana menutup jalur tol Jabodetabeka pada 28 hingga 30 Oktober 2015.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2015