Nagoya (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta industri produsen ban kendaraan bermotor melakukan ekspansi ke sektor hulu, salah satunya melakukan investasi perkebunan dan industri pengolahan karet.

Langkah usaha ini diharapkan turut mempercepat penguatan struktur industri dan penghiliran industri berbasis agro, yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Sejarah industri ban di Indonesia sudah sangat kuat, sejak zaman kolonial. Ekspansi ke hulu dan pengolahan semakin memperkuat industri ini karena mengamankan pasokan bahan baku," kata Menperin Saleh Husin melalui siaran pers yang diterima di Nagoya, Jepang, Selasa.

Salah satu daerah yang ditawarkan untuk menjadi sentra industri ban adalah Sumatera Selatan karena merupakan sentra perkebunan karet.

Di provinsi itu, lanjut Saleh, terdapat Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api Api, Kabupaten Banyuasin yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan.

Kemenperin mencatat, saat ini penggunaan karet alam di Indonesia sebesar 55 persen dimanfaatkan oleh industri ban dan diharapkan terus bertambah mengingat konsumsi karet alam domestik hanya mencapai sekitar 18 persen dari total produksi karet nasional.

Sementara itu, tingkat konsumsi domestik ini masih jauh dibawah Malaysia, China dan India yang telah menyerap lebih dari 40 persen.

Sejauh ini, sektor industri ban merupakan salah satu andalan industri manufaktur yang mampu berkembang lebih baik dari segi kemampuan produksi maupun ekspor.

"Produsen ban nasional mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, secara kualitas, maupun kuantitas," ujar Saleh.

Khusus ban mobil penumpang, sekitar 70 persen hasil produksi diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia dengan nilai ekspor 1,6 miliar dollar AS pada 2014, yang dinilai sangat baik untuk devisa negara.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015