Jakarta (ANTARA News) - Ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) terancam gagal menembus 10 miliar dolar AS menyusul tersendatnya pencairan dana bantuan pemerintah untuk restrukturisasi mesin produksi TPT tahun ini. "Kinerja TPT 2007 kita proyeksikan bisa menembus angka 10 miliar dolar AS. Jika restrukturisasi ini terhambat maka akan lebih berat lagi menembusnya," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Sutrisno di Jakarta, Senin, usai bertemu Menperin Fahmi Idris di Gedung Deperin. Benny menyayangkan tersendatnya pencairan dana yang sudah dianggarkan dalam APBN tersebut dengan alasan tidak ada payung hukumnya, sehingga pihak Depkeu belum mencairkan dana tersebut. "Seharusnya sudah jalan karena anggaran itu sudah disetujui DPR," ujarnya. Ia mengatakan, seharusnya masalah tersebut bisa diatasi antar instansi pemerintah dan Depkeu tidak mempersulit pencairan dana yang sudah disetujui DPR itu. "Dari Depkeu mestinya melihat yang digerakkan itu sektor bukan soal besar atau kecil dan bukan pula mendikotomi antara pengusaha kecil dan menengah," katanya. Benny mengatakan dana restrukturisasi tersebut sebenarnya juga merupakan bagian dari pembuktian kemauan politik ("political will") pemerintah untuk membangun industri TPT nasional nyang banyak menyerap tenaga kerja. Menurut dia, industri TPT termasuk industri yang banyak menyumbang PDB dengan nilai produksi mencapai sekitar Rp300 miliar atau sekitar empat persen dari PDB. "Kalau industri TPT ini jalan, maka akan banyak dampak berantainya yang juga menumbuhkan industri manufaktur lainnya," ujar Benny. Selain itu, lanjut dia, dengan dana bantuan restrukturisasi tersebut bisa mendorong peningkatan investasi industri TPT mencapai sekitar Rp2triliun dari dana yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp275 miliar. Sementara itu, Menperin Fahmi Idris mengatakan, pihaknya masih mengupayakan perundingan-perundingan dengan Depkeu untuk mencari solusi masalah tersendatnya pengucuran dana restrukturisasi tersebut. "API memang mengeluhkan tersendatnya program restrukturisasi dan saya sarankan mereka ketemu langsung dengan Menkeu," katanya. Fahmi juga mengatakan dalam pertemuan dengan jajaran pengurus API, para pengusaha TPT itu juga mengeluhkan tingkat suku bunga yang tinggi. "Kalau dua masalah besar ini bisa diatasi, kalangan industri TPT optimistis pertumbuhan ekspor akan lebih bagus," ujarnya(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007