Tapaktuan, Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 43 kepala keluarga atau sekitar 200-an jiwa warga Kecamatan Trumon Tengah dan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, terpaksa harus mengungsi akibat banjir melanda wilayah itu sejak Selasa pagi.

Camat Trumon Tengah, Abdul Munir yang dihubungi di Trumon, Aceh Selatan, Selasa menyebutkan, puluhan rumah tergenang banjir setinggi 40-70 Cm, sehingga puluhan warga terpaksa harus mengungsi sementara ke Mushalla Detasemen Brimob Kompi Trumon, hingga air surut kembali.

"Kita mengkhawatirkan jika terjadi hujan susulan, dengan sendirinya banjir kiriman kembali terulang," papar Abdul Munir.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Selatan sejak Senin (26/10) malam sampai Selasa (27/10) pagi, mengakibatkan sebagian wilayah itu dilanda banjir. Ratusan rumah penduduk tergenang air dengan ketinggian mencapai 40-70 centimeter.

Sementara, Camat Trumon Timur, T Masrizal menyebutkan, ratusan warga dari beberapa desa dalam kecamatan tersebut juga terpaksa mengungsi akibat rumahnya tergenang air.

Menurutnya, banjir itu terjadi akibat meluapnya Sungai Singkil dan kiriman banjir dari Sungai Aceh Tenggara.

"Sebanyak 23 kepala keluarga warga Desa Titi Poben terpaksa melakukan pengungsian ke rumah-rumah tetangga untuk mengamankan diri dari luapan banjir. Ketinggian air mencapai 50 cm menggenangi rumah warga, namun saat ini air sudah surut dan masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing," ujar dia.

Keterangan dihimpun di Tapaktuan, selain Kecamatan Trumon Tengah dan Trumon Timur, bencana banjir luapan pasca diguyur hujan lebat juga menimpa sejumlah desa di Kecamatan Samadua dan Kecamatan Tapaktuan.

Pantauan di lapangan, kendatipun genangan air telah surut dan mereda, namun badan jalan nasional di seputaran Desa Air Berudang, Gunung Kerambil dan sekitarnya berselemak lumpur serta dipenuhi tumpukan sampah yang terbawa arus banjir. Sekolah-sekolah juga mengalami nasib serupa.

Banjir juga merendam Pendopo Bupati Aceh Selatan yang berlokasi di jalan Nyak Adam Kamil. "Bagian dapur pendopo sempat tergenang air. Pagi-pagi petugas pendopo harus kerja ekstra membersihkan lumpur dan kotoran. Alhamdulillah semua sudah aman," sebut sumber meminta namanya tidak dipublikasi.

Kepala BPBD Aceh Selatan Erwiandi membenarkan dapur pendopo Bupati Aceh Selatan turut tergenang banjir, namun tidak signifikan.

"Iya, bagian dapur pendopo turut tergenang air, tetapi tidak parah. Saat ini semua sudah aman," ucapnya singkat.

Menurutnya, bencana banjir yang agak parah terjadi di Desa Cot Bayu dan Lhok Raya Kecamatan Trumon Tengah.

"Saat ini anggota kami masih di lapangan dengan menerjunkan perahu karet. Dalam peristiwa ini tidak ditemukan adanya korban jiwa. informasi yang kami himpun, Dinas Sosial Aceh Selatan sudah menyalurkan bantuan masa panik kepada korban banjir," kata Erwiandi.

Pewarta: Anwar
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015