Kediri (ANTARA News) - Penumpang kereta api (KA) dari Stasiun Kediri, Jawa Timur, tujuan Jakarta menurun hingga 50 persen, menyusul bencana banjir di wilayah ibukota dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir ini. "Saya kira penurunan ini wajar, karena siapapun pasti akan berpikir dua kali jika harus bepergian ke daerah bencana," kata Kepala Stasiun Kediri, Suparlan, kepada ANTARA, di Kediri, Selasa pagi. Ia menyebutkan dalam sehari rata-rata jumlah penumpang dari Kediri tujuan Jakarta yang menggunakan Ka kelas ekonomi Brantas bisa mencapai 300 orang, namun setelah terjadi bencana banjir menyusut sampai 50 persen, hingga tinggal tak lebih dari 150 orang. Demikian halnya dengan penumpang KA Eksekutif Gajayana relasi Malang-Jakarta, yang berangkat dari Kediri tinggal sekitar 20 orang, padahal biasanya mencapai angka 30 hingga 40 orang per hari. Walau begitu, jumlah gerbong KA Brantas yang berangkat dari Kediri tepat pukul 13.00 WIB itu tidak ada pengurangan, yakni sembilan gerbong penumpang kelas ekonomi dan satu kereta makan. Suparlan mengatakan sejak banjir melanda Jakarta empat hari lalu, KA Brantas sudah tidak bisa lagi berhenti di tujuan akhir, yakni Stasiun Tanah Abang yang sampai Senin malam masih tergenang air bah setinggi 50 sentimeter. "Sebelum kereta berangkat dari Kediri, kami sudah memberitahukan hal itu, agar supaya penumpang tidak kecewa. Persoalan kereta itu akan berhenti di stasiun mana sesampai di Jakarta, itu sudah bukan kewenangan kami," ujarnya. Akibat perubahan tempat tujuan akhir itu, lanjut dia, hampir setiap hari selalu ada calon penumpang yang membatalkan jadwal keberangkatan sehingga memengaruhi jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Kediri, baik yang menggunakan KA Brantas maupun KA Gajayana. Sementara itu bencana banjir yang terjadi di Jakarta juga menyebabkan keterlambatan jadwal kedatangan kereta api dari Jakarta di Stasiun Kediri. Sampai berita ini diturunkan KA Brantas dari Jakarta tujuan Kediri belum juga tiba. Padahal sesuai jadwal kereta api tersebut sudah harus masuk emplasemen Stasiun Kediri pukul 06.15 WIB. Demikian halnya dengan KA Gajayana yang baru sampai di Kediri pukul 08.30 WIB,padahal sesuai jadwal seharusnya pukul 06.00 WIB. Pada awal terjadinya banjir di Jakarta, Sabtu (3/2) lalu, KA Brantas batu tiba di Stasiun Kediri pada pukul 14.55 WIB atau terlambat delapan jam lebih dari jadwal semula. "Akibat keterlambatan tiba di Kediri itu, kami terpaksa kami menggunakan rangkaian KA Kahuripan untuk mengangkut penumpang KA Brantas pada pemberangkatan Sabtu lalu tepat pukul 13.00 WIB," ujar Suparlan menambahkan. KA Kahuripan merupakan rangkaian kereta api kelas ekonomi relasi Kediri-Padalarang yang berangkat pukul 15.30 WIB dengan jumlah gerbong sembilan unit, sama dengan KA Brantas. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007