Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menjamin kelancaran dan keamanan distribusi barang untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Jakarta pasca terjadinya banjir. "Yang dikhawatirkan adalah kesan bahwa Jakarta terendam air seluruhnya padahal situasinya tidak demikian, "kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai rapat koordinasi dengan berbagai instasi terkait dan pengusaha di Gedung BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional), Jakarta, Selasa. Menurut Mendag, dalam rapat yang dihadiri oleh Kapolda, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Organda, Departemen Perhubungan, Departemen Pekerjaan Umum, Pelindo, dan Pemda DKI Jakarta itu telah dicapai kesepakatan membentuk tim koordinasi untuk menjamin kelancaran dan keamanan transportasi barang di Jakarta yang terganggu akibat banjir. "Dengan demikian, kita dapat cepat mengidentifikasi titik-titik rawan dari segi keamanan maupun kemacetan jalan dan ngatasinya,"ujarnya. Mendag menjelaskan pengusaha di sentra industri dapat berkoordinasi dengan Polda dan Organda untuk mengatur truk-truk yang akan keluar dari kawasan industri. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Adang Firman mengatakan akan memperkuat pengamanan di titik-titik rawan kemacetan dan rawan gangguan keamanan dalam jalur distribusi barang di Jakarta. Menurut dia, saat ini sudah lebih dari 14 ribu personel polisi yang diturunkan untuk mengamankan dan memperlancar lalu lintas Jakarta dalam musim banjir. Jumlah itu belum termasuk bantuan personel dari TNI. "Untuk jalur khusus (ekspor dan impor dan arus masuk barang), nanti kita inventaris lagi titik mana yang butuh kekuatan kita agak banyak,"tegasnya. Sedangkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas, lanjut dia, jalan-jalan tol yang sebelumnya banyak dipenuhi mobil parkir akan mulai tertibkan kembali. "Media massa mohon membantu supaya pengusaha di daerah tidak was-was untuk mengirim atau mengambil barang dari Tanjung Priok,"tambahnya. Direktur Operasional Pelindo II, Satoto, mengatakan arus keluar masuk kontainer masih lancar termasuk kegiatan ekspor dan impornya. "Karena kontainer biasanya di muat hari Rabu dan Sabtu, mereka sudah masuk di pelabuhan sebelum banjir sehingga ekspor dan impor lancar tidak ada satu kontainerpun yang tertinggal,"jelasnya. Direktur Lalulintas Angkutan Laut, Departemen Perhubungan, Jimmy Nikkijuluw, mengatakan kegiatan ekspor akan dijaga agar tepat waktu. "Yang sudah ada diangkut, untuk antar pulau memang tergangggu tapi karena kapal domestik bisa menunggu. Kalau ekspor nanti Polda membantu kelancaran dengan konvoi masuk ke Tanjung Priok,"tambahnya. Sementara itu, Ketuan Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofyan Wanandi memperkirakan kerugian yang ditanggung pengusaha akibat banjir mencapai Rp1 triliun. "Akibat banjir industri tidak jalan, karyawan tidak masuk, listriknya tidak ada jadi tidak berproduksi, juga telepon putus sehingga komunikasi antara industri dengan Bea Cukai dan lain-lain jadi sulit,"katanya. Pabrik-pabrik berhenti beroperasi sejak Jumat (2/2) karena berbagai gangguan akibat banjir. "Yang paling penting kami minta jalur untuk ekspor bisa cepat dan aada jalur khusus untuk kontainer dan truk yang tadinya dipakai untuk orang,"ujarnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007