Sungai Raya (ANTARA News) - Di tengah masyarakat Kalimantan Barat masih menghadapi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Badan Meteorologi, Klimatologi dam Geofisika (BMKG) Supadio di Pontianak mengimbau masyarakat agar waspada terhadap banjir dan angin kencang.

"Hingga sepuluh hari ke depan, hujan disertai angin kencang masih akan terjadi pada beberapa daerah di Kalbar, khususnya bagian utara seperti Landak, Kapuas Hulu, Melawi, Bengkayang, Sambas dan Sanggau," kata prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Sutikno, di Sungai Raya, Minggu.

Dia mengatakan, hujan dan angin kencang juga akan terjadi di kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya.

"Saat ini Kalbar memang sedang masuk dalam musim penghujan, sampai bulan Februari 2016. Untuk intensitas hujan yang terjadi antara sedang hingga lebat dengan kecepatan angin rata-rata 20 sampai 25 knot yang masuk dalam kategori kencang," tuturnya.

Sutikno menambahkan, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi pada daerah Utara Kalbar dikhawatirkan akan terjadi banjir.

"Untuk itu masyarakat sebaiknya waspada, karena kalau saluran air tersumbat bisa menyebabkan volume air hujan tidak bisa tertampung sehingga menyebabkan banjir," katanya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya sebelumnya mengharapkan masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

"Berdasarkan prediksi BMKG Supadio, November mendatang sampai Januari 2016 akan terjadi hujan yang merata di seluruh Kalbar. Diharapkan masyarakat bisa mulai mengambil langkah antisipasi untuk mewaspadai terjadinya banjir," katanya.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setelah terjadi El Nino akan diikuti dengan La Nina, di mana setelah terjadi bencana kekeringan yang disertai asap, maka bulan-bulan berikutnya akan terjadi curah hujan berlebihan.

"Ini setidaknya bisa menjadi antisipasi bagi kita semua, jangan sampai setelah terjadi banjir, baru kita akan sibuk. Karena sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa banjir yang terjadi pada beberapa daerah di Kalbar merupakan musiman dan sudah biasa," tuturnya.

Terkait hal itu, dia meminta masyarakat agar tidak menganggap enteng musibah banjir yang akan terjadi, namun bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, salah satunya dengan mulai membersihkan saluran air seperti parit dan selokan yang ada.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015