Mukomuko (ANTARA News) - Warga Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mempertanyakan kualitas Jalan Lintas Sumatera yang sedang dibangun tanpa menggunakan alat berat asphalt finisher yang berfungsi untuk menghamparkan aspal panas.

"Kami tidak yakin dengan kekuatan jalan yang dikerjakan tanpa menggunakan asphalt finisher," kata warga Kelurahan Koto Jaya Ibnu, di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, alat berat tersebut harus dipakai saat pengerjaan pengaspalan jalan karena selain untuk menghamparkan aspal panas ke lapisan pondasi bawah, termasuk untuk mengukur ketinggian suhu aspal tersebut.

Tetapi, katanya, pekerja proyek pelebaran jalan itu justru menggunakan mobil dum truk untuk menghamparkan aspal dan meratakan menggunakan cara manual memakai cangkul.

Ia meragukan, ketebalan aspal jalan raya yang hanya dihamparkan oleh pekerja menggunakan mobil dum truk tersebut karena tanpa alat yang dapat mengukur ketebalan aspal termasuk suhu aspal.

"Kami yakin pekerja sub kontraktor mengerti teknis pengerjaan pengaspalan jalan raya. Kenapa Mereka tidak menggunakan alat tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, dia tidak ada kepentingan dengan proyek tersebut tetapi setelah selesai dikerjakan, warga di wilayahnya yang merasakan dampaknya karena setelah dikerjakan hasilnya tidak memuaskan.

Ia berharap, kontraktor proyek pelebaran Jalinsum itu mengulangi pekerjaannya sebelum muncul masalah aspal harus dibongkar dan dikerjakan lagi.

Ia menyebutkan, lokasi proyek pelebaran Jalinsum yang tidak memakai alat itu setelah melewati SMA 1 hingga pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015