Shanghai (ANTARA News) - Pembelian Asia Pulp & Paper dari Indonesia atas 58 persen saham di Yunnan Yunjing Forestry and Paper Co, tidak akan berjalan mulus karena pemerintah provinsi Yunnan telah diminta untuk memblokirnya, kata Cao Qingyao, juru bicara Biro Kehutanan Negara. Akuisisi oleh perusahaan kertas terbesar di Asia itu akan memberikan hak kepada APP untuk menebang sekitar 667 kilometer persegi hutan milik negara di Yunnan, Cina barat daya. Cao seperti dilansir XFN-ASIA mengatakan kesepakatan itu telah dihentikan karena keprihatinan pemerintah mengenai kehilangan aset milik negara. Kesepakatan pembelian saham yang ditandatangani Hainan Jinhai Pulp and Paper, unit APP di Cina, dan Yunnan Yunjing Forestry and Paper telah melanggar kebijakan nasional, kata Cao. "Persetujuan yang diperlukan untuk mengalihkan aset hutan tidak dilakukan... dan harga yang disetujui jauh di bawah yang diperoleh dalam laporan konsultasi (tentang nilai aset)," kata Cao. Pada Agustus lalu, APP menandatangani kesepakatan untuk investasi lebih dari 700 juta yuan atau sekitar Rp812,7 miliar di perusahaan milik negara Yunnan Yunjing Forestry and Paper, yang memberinya saham sebesar 58 persen.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007