Jakarta (ANTARA News) - Warga korban banjir di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang mengungsi di posko pengungsian Santa Maria Fatima, Kamis, menyerbu sejumlah posko bantuan untuk mendapatkan berbagai jenis kebutuhan hidup. Berdasar pengamatan ANTARA di lapangan, selama hari itu sedikitnya ada tiga posko yang membagikan bantuan kepada pengungsi. Posko yang pertama membagikan bantuan adalah "World Vision", sekitar pukul 15.00 WIB. Ratusan warga tempak antusias mendapatkan bantuan alat kebersihan yang dibagikan. Masing-masing warga, mendapatkan sembilan macam alat kebersihan yang dimasukkan dalam karung berwarna putih. Meski berdesakan, pembagian bantuan itu cukup tertib karena "World Vision" sudah memiliki target penerima bantuan. "Kami sudah lama berkarya di Kampung Melayu, jadi sudah kenal beberapa warga," kata Yuni, salah seorang pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asal Amerika Serikat (AS) itu. Selang sekitar satu jam, Komunitas Sobat Metro dan Dapur Umum Komita Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta membagikan bantuan secara hampir bersamaan. Kedua posko yang berjarak sekitar seratus meter itu membagikan berbagai makanan untuk kebutuhan hidup pengungsi. Sementara itu, ratusan pengungsi mengerumuni kedua posko bantuan tersebut. Akibatnya, sejumlah petugas memaksa pera pengungsi untuk membentuk antrian. Antrian yang sangat panjang dan meliuk-liuk tersebut mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Jatinegara Barat, tempat kedua posko itu didirikan. Pembagian bantuan di posko Komunitas Sobat Metro berakhir lebih dulu. Ratusan pengungsi yang tidak kebagian bantuan berupa makanan ringan dan mie instan itu nampak kecewa, sembari bersorak dan mengumpat. Sesaat setelah barikade petugas keamanan dibuka, ratusan pengungsi itu langsung masuk ke dalam posko dan saling berebut makanan ringan yang dibawa beberapa polisi wanita.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007