Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak mendukung upaya pemerintah membangun banjir kanal timur (BKT) dengan menghilangkan berbagai kendala, termasuk masalah yang menghambat pembebasan tanah. "Untuk menyelamatkan Jakarta dari banjir, kita minta jangan ada pihak yang menambah persoalan yang akhirnya menghambat pembebasan tanah," kata Presiden Yudhoyono, usai Rapat Koordinasi Terbatas soal Banjir, di Kantor Presiden di Jakarta, Jumat. Presiden menjelaskan, atas koreksi di masa lalu terjadi pembebasan tanah tidak terbuka dan tidak transparan serta ada unsur korupsinya. "Jangan ada lagi peyimpangan, praktik pungut sana pungut sini, sehingga betul-betul rakyat diberikan ganti rugi yang tepat yang wajar bebas dari spekulan," ujarnya. Dengan demikian dilanjutkannya, penggal-peggal lahan yang belum bisa dibebaskan dapat dituntaskan sehingga Banjir Kanal Timur dapat dibangun. Ia menjelaskan, Jakarta setiap tahun menjadi langganan banjir, dan untuk itu perlu ditanggulangi secara menyeluruh. "Kalau saya menggarisbawahi di Jakarta dan wilayah di sekitaranya (Jabodetabek), karena penduduknya begitu besar, dengan segala macam aktivitas dibutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh dalam mengatasi banjir," katanya. Konsentrasi manusia dan kegiatan ekonomi, ibukota pemerintahan, bisnis dan lain-lain begitu besar di Jakarta. "Mari kita sepakat membangun banjir kanal timur. Biayanya ada, rencananya ada namun pembebasan tanahnya yang juga harus jalan," ujar Presiden.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007