Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong warga di wilayah untuk bisa melakukan swadaya mengembangkan fasilitas yang sudah diberikan pemerintah, salah satunya adalah hidran berbasis kampung.

"Sudah ada tiga kampung yang memperoleh fasilitas hidran dari pemerintah. Harapannya, masyarakat tidak hanya bisa menggunakan fasilitas yang diberikan, tetapi menjaga dan jika memungkinkan melakukan swadaya untuk mengembangkan fasilitas sehingga cakupannya bisa lebih luas," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela simulasi tanggap bencana Kampung Pathuk di Yogyakarta, Minggu.

Pada tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta membangun hidran berbasis kampung di Kampung Pathuk, Prawirodirjan dan Kauman dengan dana sekitar Rp600 juta dari APBD 2015.

Rata-rata cakupan wilayah wilayah yang bisa dijangkau oleh hidran yang dibangun di ketiga kampung adalah satu rukun warga.

Ketiga kampung tersebut dipilih sebagai "pilot project" hidran berbasis kampung karena memiliki karakteristik sebagai kampung padat penduduk dengan jalan permukiman yang tidak terlalu lebar sehingga tidak dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran.

"Tahun depan akan ada tambahan lagi disesuaikan kemampuan keuangan daerah. Masyarakat bisa mengajukan jika dibutuhkan dan ada komitmen bersama untuk menjaganya," katanya.

Selain bencana kebakaran, Haryadi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana yang lain seperti gempa bumi, banjir lahar dingin, hingga angin kencang.

"Sudah ada kampung tangguh bencana. Harapannya, bukan kampungnya yang tangguh tetapi masyarakatnya juga tangguh dan tanggap apabila ada bencana," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, proses pembangunan hidran di ketiga kampung dilakukan dengan membuat jaringan pipa yang dihubungkan dengan sejumlah titik hidran.

"Jika ada kebakaran di kampung tersebut, petugas tinggal menyambung pipa dari tanki pemadam kebakaran dan mengalirkan ke jaringan hidran yang ada. Harapannya, kebakaran bisa diatasi lebih cepat karena mobil pemadam tidak bisa menjangkau hingga ke tengah permukiman," katanya.

Sepanjang 2015, BPBD Kota Yogyakarta mencatat 38 kejadian kebakaran di dalam kota dan 73 kejadian di luar daerah.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015