Jakarta, 12 Februari 2007 (ANTARA) -- Pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri dan Departemen Kehutanan akan menyelenggarakan Forum Kehutanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Country Led Initiative (CLI), Multi Year Programme Of Work Of The United Nations Forum on Forest (UNFF). Forum internasional yang mengambil tema "Charting the Way Forward to 2015", akan berlangsung pada tanggal 13-16 Februari 2007 di Nusa Dua-Denpasar, Bali. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Sidang UNFF ke 6 tahun 2006 di New York. Pertemuan CLI akan dihadiri oleh 170 peserta dari luar negeri sebanyak 153 orang yang mewakili Negara anggota PBB (Asia Pasifik, Afrika, Amerika dan Kanada, Eropa dan Amerika Latin, Australia dan Selandia Baru), UNFF Secretariat, anggota Organisasi Collaborative Partnership on Forest (CPF) dan Major Group (Private dan International NGO) yang ada di Indonesia. Tujuan pertemuan adalah untuk memfasilitasi perundingan dalam kerangka mempersiapkan pertemuan Forum Kehutanan Dunia (UNFF) yang ke-7 pada bulan April 2007 di New York. Tujuan khususnya adalah untuk menggali, mengelaborasi, dan mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang konsep dan elemen Multi Year Programme of Work (MYPOW), modalitas dan perspektif regional/sub regional dalam memfasilitasi pembahasan sebagai pertimbangan untuk diadopsi dalam sidang UNFF ke-7. Hal-hal yang akan dibahas dalam pertemuan meliputi (1) Struktur dan isu kunci program multi years UNFF dengan mempertimbangkan realitas pembangunan kehutanan saat ini dan masa mendatang (misalnya Global Objective); (2) Menggali su-isu penguatan global dan regional dalam International Arrangement on Forest (IAF) dan strategi untuk mengintegrasikannya dalam MYPOW UNFF; (3) Keterkaitan antara Instrumen Hukum Tidak Mengikat (Non-Legally Binding Instrument) dengan UNFF dan implikasinya terhadap MYPOW; (4) Sarana Pelaksanaan (Means of Implementation). Pertemuan CLI merupakan proses, di mana selama lima tahun terakhir sejak Sidang UNFF pertama dielenggarakan pada tahun 2001 telah dibahas isu-isu kunci untuk mendukung pencapaian Pengelolaan Hutan Secara Lestari. Isu-isu kunci tersebut meliputi 16 hal, yaitu (1) Inventarisasi sumberdaya hutan dan tata guna lahan, (2) Pengelolaan hutan produksi, (3) Industri hasil hutan dan perdagangan, (4) Pengembangan perhutanan sosial, (5) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kehutanan, (6) Penanggulangan deforestasi dan degradasi lahan, (7) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, (8) Keanekaragaman hayati, konservasi dan ekoturisme , (9) Tenurial, (10) Penaganan masalah illegal logging, (11) Penanggulangan kebakaran hutan, (12) Peningkatan kemampuan dan penguatan kelembagaan, (13) Desentralisasi pengelolaan sumberdaya hutan, (14) Pendanaan pengelolaan hutan berkelanjutan, (15) Pengembangan pengetahuan tradisonal kehutanan, (16) kewajiban di lingkungan global. Pada tahun 2005, World Summit Outcome yang disahkan pada pertemuan Kepala Negara (High Level Plenary Meeting), memperingati perjalanan 5 tahunan Deklarasi Millenium Development Goals (MDGs) di New York, pada prinsipnya berisi komitmen internasional untuk penguatan upaya bagi konservasi, pengelolaan, dan pembangunan berkelanjutan untuk semua tipe hutan untuk generasi kini dan mendatang. Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama internasional dalam kerangka pemanfaatan hutan bagi pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDGs) dengan memperhatikan sektor lain. Oleh karena itu, melalui pertemuan CLI saat ini dan sidang UNFF ke-7 di New York (April 2007) akan dibahas penetapan masa depan pengaturan internasional bidang kehutanan, termasuk kontribusi Indonesia dalam forum kehutanan global. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Achmad Fauzi, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732

COPYRIGHT © ANTARA 2007