Munich, Jerman (ANTARA News) - Seorang pria yang ditangkap di Jerman karena membawa peledak dan senjata jenis Kalashnikov di mobilnya mengatakan sedang dalam perjalanan menuju Paris untuk melihat menara Eiffel dan menolak mendiskusikan serangan teroris yang terjadi Jumat (13/11).

"Kami ingin bicara tentang serangan di Paris dengan tersangka, namun ia tidak ingin membahas apapun terkait topik itu," kata juru bicara kepolisian di selatan Bavaria.

Polisi menahan pria berusia 51 tahun dari Montenegro itu pada 5 November saat pemeriksaan rutin di jalan tol Bavaria.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan catatan bertuliskan sebuah alamat di Paris ditemukan dalam mobil pria itu, begitu pula di sistem navigasinya. Selain itu ditemukan juga delapan senapan "rifle", tiga pistol, dan bahan peledak.

Tersangka mengatakan ia ingin melihat menara Eiffel di Paris dan tidak tahu menahu tentang keberadaan senjata dan bahan peledak di dalam kendaraannya, kata polisi.

Sistem navigasi dalam mobil VW Golf milik pria itu menunjukkan bahwa ia telah bepergian dari Montenegro, ke Kroasia, Slovenia, dan Austria, sebelum berhenti di Rosenheim.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere, Sabtu, mengatakan pihak berwajib belum menetapkan adanya keterkaitan antara tersangka dan para pria bersenjata yang menyerang Paris.

Namun, pada Sabtu pagi, Perdana Menteri Bavaria Horst Seehofer mengatakan ada alasan meyakinkan bahwa pria tersebut berhubungan dengan para penyerang.

Sedikit-dikitnya 129 orang tewas pada Jumat malam dalam serangkaian penembakan dan pengeboman yang menargetkan beberapa lokasi di Paris, demikian AFP melaporkan.

(Y013/G003)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015