Palu (ANTARA News) - Krisis listrik yang memaksa terjadinya pemadaman bergilir di Kota Palu, Sulteng, akan segera berakhir menyusul beropersinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu Unit I mulai Selasa (13/2). Menurut manajer PT PLN Cabang Palu, David Pungajow ST, di Palu, Senin, dengan beroperasinya pembangkit berdaya 15 Megawatt itu ditambah dengan daya dari seluruh pembangkit tenaga diesel (PLTD), daya yang dihasilkan mencapai 48 ribu kilovolt, di atas beban puncak di Kota Palu saat ini 38 ribu kilovolt. "Selama ini, krisis listrik pada Sistem Palu terjadi karena kekurangan daya listrik disebabkan 10 unit mesin pembangkit yang di PLTD Silae (Palu Barat) tidak mampu lagi menyokong sepenuhnya beban puncak listrik," ujarnya. Apalagi, lanjutnya, beberapa mesin diesel tersebut sering mengalami gangguan karena usianya rata-rata sudah di atas 10 tahun. "Terakhir, kami sedang melakukan perbaikan rutin mesin PLTD Silae sehingga membuat seringnya pemadaman listrik," kata dia, seraya mengatakan perbaikan rutin tersebut dilakukan jika mesin sudah mengalami pemakaian selama 6.000 jam. Pungajow pada kesempatan tersebut meminta maaf kepada para pelanggan PLN di Kota Palu dan Kabupaten Donggala sehubungan dengan seringnya terjadi pemadaman listrik kurun dua bulan terakhir. "Jadi, mulai besok (Selasa, 13/2) semoga tak terdengar lagi keluhan dari masyarakat mengenai masalah listrik," ujar dia menjanjikan. Daya listrik terpasang di PLDT Silae Palu Palu saat ini sekitar 30 megawatt dan jika ditambah dengan genset sewaan dari Pemprov Sulteng, Pemkot Palu, dan Pemkab Donggala bisa mencapai 38 megawatt.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007