Paris (ANTARA News) - Seorang wanita mati dengan meledakkan diri dan satu lainnya tewas dalam penggerebakan yang dilancarkan polisi Prancis di pinggiran kota Paris, Saint-Denis, yang berubah menjadi kontak senjata sengit di mana terdengar ledakan dan tembakan senjata otomatis dalam operasi dengan target otak pelaku serangan teror pekan lalu.

Penggerebekan sejak pagi buta di Saint-Denis itu berubah menjadi kontak senjata berjam-jam antara pasukan keamanan dan empat orang yang bersembunyi di sebuah apartemen dekat Stadion Stade de France yang pekan lalu diserang oleh bom bunuh diri.

Operasi ini memburu otak utama teror Paris, Abdelhamid Abaaoud, seorang petempur ISIS yang sebelumnya dianggap berada di Suriah setelah kabur dari tanah airnya Belgia belum lama tahun ini guna menghindari penangkapan.

Satu sumber yang dekat ke penyelidikan mengatakan seorang wanita di apartemen itu meledakkan diri, sedangkan satunya lagi tewas ditembak, sementara lima lainnya ditangkap.

Lusinan polisi membanjiri wilayah itu dan polisi bersenjata berat terlihat digelarkan di sepanjang jalan penuh toko di pusat distrik itu, sedangkan ambulans dan mobil pemadam kebakaran memenuhi jalan-jalan.

Warga dievakuasi dengan beberapa di antaranya masih mengenakan pakaian dalam. Polisi juga memerintahkan warga untuk menjauh dari jendela rumah mereka.

Penggerebekan ini terjadi setelah Eropa mengelurkan peringatan tingkat tinggi setelah cuplikan video yang diambil dari situs salah satu serangan teror Jumat lalu yang menewaskan 129 orang dan mencederai 350 orang itu, mengungkapkan ada tersangka kesembilan yang ambil bagian dalam teror itu.

Belum jelas benar apakah orang kesembilan itu adalah salah satu dari dua tersangka yang ditahan di Belgia atau masih buron, namun kemungkinan salah satunya adalah pemuda Prancis berusia 26 tahun bernama Salah Abdeslam yang ambil bagian dalam serangan bersama kakaknya pelaku bom bunuh diri, Brahim.

Polisi juga menggelar penggerebekan lainnya di timur laut Prancis di Ariege, Toulouse dan Haute-Garonne.

Operasi ini adalah bagian dari strategi antiterorism namun tidak ditujukan langsung dengan serangan teror di Paris, kata penyidik kepada AFP.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015