London (ANTARA News) - Lebih dari 400 siswa siswi sekolah kejuruan di Szeged, Hungaria, dengan penuh semangat bergoyang ke kiri dan ke kanan dalam irama gembira, mengikuti gerakan Duta Besar Indonesia untuk Hongaria, Wening Esthyprobo, yang memimpin Gemu Fa Mi Re, tarian tradisional dari Nusa Tenggara Timur.




Gemu Fa Mi Re sebagai bentuk soft diplomacy,  penutup rangkaian kegiatan Peta Jalan Kedutaan Besar Indonesia di Budapest, Indonesia Goes To School di SLTA Kejuruan Bidang Pariwisata dan Katering, demikian keterangan Pejabat Penerangan dan Sosial-Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Budapest, Yudhi Gunawan, Minggu. 




Dia menjelaskan kepada siswa-siswi setempat itu, mengenai daerah tujuan wisata di Indonesia yang sangat beragam dan unik serta eksotik. Mulai dari wisata petualangan, wisata alam, wisata bahari, maupun tamasya keluarga dapat dinikmati sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.




Sekitar 4.000 wisatawan ke Hungaria saban tahun, dan 7.000 dari Hungaria ke Indonesia. Hungaria dengan pendapatan perkapita sekitar 14.000 dolar Amerika Serikat, pasar sangat menjanjikan bagi wisata dan bisnis Indonesia. 




Pada masa Orde Lama, ikatan Hungaria dengan Indonesia sangat erat, yang ingin terus ditingkatkan pada masa kini dan ke depan. 




Begitu pula dengan sajian (kuliner) Indonesia yang kaya bumbu dan bercita rasa tiada duanya di dunia dapat dijumpai di Indonesia. 




Diharapkan para siswa dari SLTA Kejuruan Pariwisata dan Katering dapat membuka wawasannya dan mendapatkan bekal ataupun gagasan dalam berkarir dari keanekaragaman wisata dan kuliner Indonesia tersebut.




Esthyprobo juga mengajak pelajar dan staf pengajarnya untuk berkunjung ke Indonesia agar dapat melihat, merasakan dan mengalami aneka kuliner, kemajemukan serta keindahan Indonesia.




Sementera itu , Direktris dari SLTA Hansagi Ferenc, Kevein Myszyros Erika, menyampaikan terima kasih atas kunjungan delegasi kebudayaan Kedutaan Besar Indonesia di Budapest yang sangat bermanfaat tidak hanya bagi siswa siswi tetapi juga staf pengajar dalam pengembangan materi pelajaran dan motivasi para siswa.

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015