Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan Kepala Pemerintahan Swiss ke Jakarta, pekan lalu, merupakan momentum penting bagi Pemerintah RI untuk semakin agresif memburu dana-dana WNI, terutama hasil korupsi yang disimpan di sana. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, mengatakan hal itu di Jakarta, Rabu, baik karena kunjungan Presiden Swiss ini, maupun terkait makin maraknya perbincangan tentang perlunya pemerintah mengambil alih dana-dana hasil korupsi WNI, termasuk milik Tommy Soeharto yang ada di bank-bank luar negeri. "Seharusnya pemerintah lebih agresif mengupayakan akses ke institusi perbankan Swiss untuk mengetahui rekening-rekening milik WNI yang diduga hasil korupsi," katanya. Mantan aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia ini melanjutkan, dengan adanya pembicaraan awal di Jakarta antara Presiden Swiss dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pekan lalu, mestinya ada tindak lanjut positif lagi konkret. "Misalnya, Pemerintah RI pro aktif mengajak Pemerintah Swiss menandatangani MOU atau kerjasama penanganan kejahatan ekonomi," tambah Yuddy Chrisnandi. Hal ini penting, karena menurutnya, akan mempermudah bagi Pemerintah RI mengembalikan uang dari Indonesia yang disimpan secara ilegal oleh pelaku kejahatan korupsi. "Mesti secepatnya kita kembalikan uang itu untuk kepentingan negara dan kesejahteraan rakyat," tambah Yuddy Chrisnandi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007