Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pelaku industri film memprediksi industri film di Indonesia pada 2007 masih berkutat pada genre horor dan drama remaja. "Pada pertengahan 2007 akan semakin banyak film remaja bermunculan, bahkan hingga akhir tahun akan terus membanjiri industri film Indonesia, demikian juga dengan film horor," kata sutradara dan penulis Upi Avianto di Jakarta baru-baru ini. Upi yang ditemui dalam sebuah syuting film remaja di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, menuturkan pasar film Indonesia saat ini masih meminati film remaja dan horor, sehingga pelaku industri filmpun beramai-ramai memroduksinya. "Sekarang kita juga harus pinter-pinter karena kita kerja pakai duit orang, kalau pasar yang menjanjikan masih di seputar tema drama remaja dan horor, ya itulah yang akan kita produksi," ujar Upi yang tak mau disebut sutradara dan penulis spesialis film remaja. Ramainya industri film bergenre drama remaja dan horor, lanjut Upi, juga akan menimbulkan persaingan yang tetat dalam hal menarik jumlah penonton. "Di semua film pasti kita keinginannya bisa meraup jumlah penonton sebanyak mungkin, tapi kita belum tau ya, karena sekarang persaingannya sangat ketat. Hampir setiap pekan selalu keluar film-film baru bertema remaja dan horor," katanya. Secara terpisah, produser film "Coklat Stroberri" Adiyanto Sumardjono mengungkapkan untuk menjadi sebuah industri film yang sukses, para pelaku industri harus menjadikan menonton film menjadi aktivitas yang reguler. "Untuk bisa menarik penonton kita harus menyajikan sesuatu yang mereka sukai dan selama kedua jenis film itu disukai, maka kita akan suguhkan itu sebagai apa yang mereka mau," kata Adi. Ia lantas menyebutkan survei yang dilakukannya di sejumlah bioskop 21 di Jakarta menunjukkan bahwa film horor dan drama remaja selalu menyedot jumlah penonton yang besar. "Dari survei kecil-kecilan itu saya amati sebagian besar penontonnya adalah remaja, karena memang tema percintaan remaja adalah sesuatu yang ringan tapi menarik bagi mereka," ujar Adi yang juga Direktur Investasi Film Indonesia ini. Khusus film remaja, Adi mengatakan yang sukses di pasaran dan meraup keuntungan besar terutama adalah film yang mengambil sudut pandang perempuan, misalnya "Heart" yang berhasil mengangkat dua bintang baru Irwansyah dan Acha Septriasa, serta film "Ada Apa Dengan Cinta?" yang semakin melejitkan nama Dian Sastro. "Survei yang saya lakukan juga menunjukkan penonton remaja kita kebanyakan adalah remaja wanita, di mana mereka mengajak pacar atau teman satu gengnya, sehingga jumlah penonton selalu membludak," lanjut produser yang juga sukses menggarap film 'Berbagi Suami' (2006) dan 'Alexandria' (2005) itu. (*) Demikian pula dalam film horor, lanjut Adi, sebagian besar diambil dari sudut pandang perempuan sehingga lagi-lagi mereguk kesuksesan besar misalnya film Kuntilanak. "Selama keduanya masih menjadi keinginan pasar, maka industri film kita akan diwarnai kedua genre itu hingga akhir tahun ini," demikian kata Adi. (T.R022) (T.R022/B/s018/s018) 14-02-2007 13:50:08 NNNN

COPYRIGHT © ANTARA 2007