Kupang (ANTARA News) - Ribuan keluarga yang bermukim di 80 desa di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, terancam mengalami kelaparan karena minimnya persediaan pangan ditengah kekeringan yang mereka hadapi. Menurut Asisten II Setda Kabupaten Sikka, Henyo Kerong, yang dihubungi via telepon dari Kupang, Kamis, masyarakat di 80 desa yang sebagian besar adalah petani itu kekurangan bahan pangan setelah dua musim tanam berturut-turut mengalami gagal panen. Desa-desa yang paling parah terkeda dampak kekeringan itu terdapat di Kecamatan Talibura, Bola, kemudian di sepanjang pesisir pantai utara Maumere dan Kecamatan Mego serta Magepanda di kawasan pegunungan yang selama ini hanya mengandalkan tanaman monokultur. Kata Henyo, jumlah keluarga yang dilaporkan kehabisan persediaan pangan mencapai 39.094 dan mereka saat ini menggantungkan hidupnya pada makanan-makanan alternatif. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah karena gagal panen masih mungkin dialami tahun ini akibat minimnya curah hujan. "Kita sudah prediksikan bahwa tahun ini pasti terjadi gagal panen lagi karena tanaman-tanaman sudah mulai mengering. Tidak ada harapan untuk panen tahun ini," katanya. Pemerintah Kabupaten Sikka, kata dia, saat ini sudah menyiapkan 350 ton beras sisa persediaan 2006 untuk disalurkan ke 160 desa yang ada di Kabupaten Sikka. Pemerintah setempat akan segera menyalurkan bantuan beras itu karena data-data mengenai jumlah warga yang kekurangan pangan sudah lengkap, meski dia mengakui bantuan itu sedikit terlambat karena menunggu data akurat. Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sikka sudah menyalurkan bantuan bibit jagung sebanyak 167 ton, padi 20 ton dan kacang tanah empat ton. Bantuan bibit tahan panas ini diharapkan bisa membantu para petani untuk melanjutkan aktivitasnya bercocok tanam.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007