Boyolali (ANTARA News) - Kepolisian Resor Boyolali menduga korban luka tembak Suharno (55) adalah bunuh diri berdasarkan hasil otopsi di RSUD Moewardi Solo.

Suharno adalah warga Tegal. Ia ditemukan tewas di kediaman kakaknya di Dukuh Sapian, Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Kami dari hasil otopsi di RSUD Moewardi Solo, dugaan kuat korban tewas bunuh diri dan bukan akibat pembunuhan," kata Kepala Polres Boyolali AKBP Budi Sartono, di Boyolali, Rabu.

Kapolres mengatakan selain ditemukan satu lembar surat wasiat, juga hasil otopsi bahwa tembakan dilakukan dari jarak dekat atau senjata api menempel di kepala korban.

Surat wasiat dari korban isinya merupakan pengakuan Suharso bahwa dirinya tewas karena bunuh diri dan surat perpisahan.

Korban Suharto warga Tegal sebelumnya ditemukan tewas berlumpuran darah terluka tembak di bagian kepalanya di kamar rumah kakaknya, Yulianto, di Dukuh Sapian, Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (1/12).

Korban ditemukan pertama kali oleh kakaknya, Yuliyanto, di sebuah kamar rumah, sekitar pukul 14.00 WIB. Korban mengalami luka di bagian kepala dan disamping jasadnya juga ditemukan sepucuk senjata api, tetapi pihak kepolisian belum bisa memastikan kejadian tersebut pembunuhan atau bunuh diri.

Yulianto kakak korban yang bekerja sebagai Satpam di pabrik Jamu Tilung Boyolali mengetahui pertama kali ketika pulang kerja dan mendapati kamarnya dalam kondisi terkunci dari dalam. Dia segera mendobrak pintu kamar dan mendapatkan adiknya, Suharso dalam kondisi bersimbah darah dan tidak bernyawa.

Saksi berteriak meminta tolong warga sekitar termasuk Sutardi, tetangganya, yang langsung datang memeriksa ke lokasi.

Menurut Yulianto, adiknya tersebut baru datang ke rumahnya, pada Senin (30/11), setelah selama 10 tahun tidak pernah ketemu, sehingga belum mengetahui apa pekerjaannya sehari-hari. Namun, adiknya dahulu bekerja sebagai seorang guru.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015