Serang (ANTARA News) - PT Semen Merah putih yang melakukan investasi di wilayah Banten Selatan tepatnya di Kabupaten Lebak, mengaku sudah memprioritaskan para pekerja lokal di daerah tersebut dibandingkan tenaga asing.

"Saat ini ada sekitar 700 pekerja di perusahaan kami. Sekitar 80 persen adalah tenaga kerja lokal di Banten dan selebihnya ada beberapa tenaga kerja asing," kata Direktur PT Cemindo Gemilang Andre Vincent Wenas usai penyerahan bantuan Kredit Usaha Rakyat dari BRI di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, para pekerja asing yang ada di perusahaan semen merah putih tersebut saat ini hanya sekitar 20 orang. Itupun mereka saat ini dalam rangka melakukan pembelajaran "transfer of knowledge" kepada para pekerja lokal di perusahaan tersebut.

"Mereka kan di sini kontrak. Kalau sudah selesai transfer knowledge kepada pekerja lokal di sana, mereka kembali ke negaranya," kata Andre.

Ia mengakui sebelumnya memang banyak tenaga kerja asing di PT Cemindo Gemilang dalam proses pekerjaan kontruksi pembangunan perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak tersebut.

Namun sebagian besar pekerja asing tersebut sudah dikembalikan ke negaranya karena proses pembangunan kontruksi perusahaan sudah selesai.

"Mulai Desember ini akan beroperasi. Bahkan nanti jika sudah benar-benar beroperasi akan ada sekitar 3.000 sampai 4.000 orang pekerja lokal yang terlibat di sana," kata Andre.

Ia juga mengaku sudah bertemu dengan Gubernur Banten dalam upaya menyampaikan komitmen perusahaan untuk membantu pemerintah Provinsi Banten, dalam bentuk bantuan di berbagai bidang seperti konstruksi jalan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR).

Selain itu, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Bank BRI meluncurkan program pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM), sebagai bagian dari CSR perusahaan.

Bantuan tersebut meliputi berbagai kegiatan berupa pemberian bantuan kapal nelayan, bantuan pendidikan, perbaikan jalan dan kesehatan.

"Ini baru langkah awal. Kami akan memperkuat dan memberdayakan masyarakat di empat lokasi yang berkaitan dengan perusahaan. Kami ingin ada 100 pengusaha UMKM yang benar-benar sukses," kata Andre.

Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Banten Babar Suharso sebelumnya mengatakan, realisasi penanaman modal atau investasi di Banten pada triwulan III 2015 untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp2,9 triliun.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal yang diterima BKPMPT Banten triwulan III Tahun 2015, nilai investasi untuk penanaman modal asing (PMA) mencapai 606,7 juta dolar AS dengan 452 proyek. Sementara untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) nilai investasinya mencapai Rp2,9 triliun dengan 100 proyek termasuk investasi di wilayah Kabupaten Lebak.

"Tingginya nilai investasi di Banten ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Tentunya kita juga mendorong perusahaan perusahaan untuk memprioritaskan para tenaga kerja lokal di Banten," kata Babar dalam laporan realiasi investasi di Banten.

Pewarta: Mulyana
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015