Moskow (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu menuding Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya telah terlibat dalam aktivitas jual beli minyak yang ilegal dengan kelompok bersenjata ISIS.

Pernyataan tersebut merupakan perkembangan terbaru dari memanasnya hubungan antar kedua negara akibat penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki dua pekan lalu.

"Konsumen utama dari minyak yang dicuri dari pemilik sah di Suriah dan Irak ini adalah Turki. Menurut informasi yang kami dapatkan, pemimpin politik pada level tertinggi, yaitu Presiden Erdogan dan keluarganya, telah terlibat dalam bisnis kriminal ini," kata wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Anotovov kepada para wartawan.

Sementara itu dari Turki, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada hari yang sama mengungkapkan bahwa dia telah meminta pertemuan dengan menteri luar negeri Rusia pada pekan ini di Belgradre.

Cavusoglu menambahkan bahwa dia masih menunggu respon dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavron dan menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin ketegangan dengan Moskow semakin meninggi.

Cavusoglu yang saat ini tengah menghadiri pertemuan menteri-menteri luar negeri anggota NATO, mengeluarkan pernyataan tersebut kepada stasiun radio nasional TRT. Dia dan Lavrov dijadwalkan akan menghadiri dewan menteri OSCE di Beldgrade, Serbia, pada Kamis dan Jumat mendatang, demikian AFP melaporkan.

(G005)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015