Jakarta (ANTARA News) - Deklarasi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang menurut rencana dilaksanakan di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (18/2), ditunda hingga Maret 2007. "Rasanya tidak pantas jika kita tetap melaksanakan deklarasi di saat saudara-saudara kita kesusahan akibat banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya," kata Wakil Sekjen DPPB PKNU, Abdullah Mufied Mubarok, di Jakarta, Jumat. Penundaan deklarasi, kata Mufied, bukan suatu persoalan besar, karena sebagai partai sebenarnya PKNU sudah siap, bahkan untuk mengikuti Pemilihan Umum pada 2009 nanti. Meski belum dideklarasikan secara resmi, kata Mufied, selain sudah terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, PKNU juga sudah memiliki struktur organisasi hingga di tingkat kabupaten/kota. "Kalau syarat-syarat mengikuti Pemilu 2009 sama dengan Pemilu 2004, misalnya menyangkut jumlah kepengurusan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota, PKNU sudah sangat siap," katanya. PKNU didirikan sejumlah kiai senior NU yang sebelumnya berafiliasi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada pertemuan di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur, 21 Nopember 2006. Kepengurusannya merupakan kelanjutan dari kepengurusan PKB versi Muktamar Surabaya yang dipimpin KH Abdurrahman Chudlori sebagai Ketua Dewan Syura dan Choirul Anam sebagai Ketua Umum. Karena merupakan kelanjutan dari partai sebelumnya, secara struktural PKNU telah memiliki 29 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat propinsi dan 395 Dewan Pengurus Cabang (DPC) di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Berbeda dengan PKB yang berideologi nasionalis religius, PKNU yang didirikan para kiai pengasuh pondok pesantren yang semuanya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) berideologi Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Dalam struktur kepengurusannya, PKNU juga menggunakan struktur yang dimiliki NU, yakni terdiri dari tanfidz (eksekutif), syura (legislatif), dan mustasyar (dewan pertimbangan). Jajaran mustasyar diisi para kiai sepuh yang memiliki tugas dan kewenangan mengarahkan dan mengendalikan partai. "Di PKNU peran mustasyar sangat vital," kata Mufied. Meski berideologi Islam, kata Mufied, PKNU tidak akan menjadi partai eksklusif yang hanya menampung aspirasi orang Islam saja. "PKNU didirikan sebagai wadah perjuangan para kiai dan untuk menyalurkan aspirasi warga NU, Muslim nasionalis, nasionalis Muslim, serta non Muslim yang ingin mendapat perlindungan. Dengan berideologi Islam, kita menegaskan bahwa PKNU bukan partai sekuler," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007