Makassar (ANTARA News) - Kantor Wilayah Bank Mandiri di Jl Kartini, Makassar, Sulsel, mendapat ancaman bom penelepon gelap pada Jumat sekitar pukul 13.30 Wita. H Gani, salah seorang karyawan di bagian operator telepon di Bank Mandiri itu kepada aparat kepolisian mengaku bahwa penelepon gelap tersebut bersuara laki-laki menelepon di delapan line telepon yakni 319441, 319442, 319443, 319445, 319446, 319447 dan 319448 yang berjejer di meja operator dengan kalimat yang sama. "Dia mengatakan bahwa bom akan meledak pada pukul pukul 13.40 Wita di kantor itu," kata Gani didepan polisi. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut di petugas penagmanan internal (security) dan kemudian dilaporkan ke Polresta Makassar Barat. Kapolresta Makassar Barat, AKBP Endy Sutendy langsung mengerahkan anggotanya ke lokasi kejadian tersebut, diikuti personil Polwiltabes Makassar dan Polda Sulsel. Setengah jam kemudian tim Jihandak Polda Sulawesi Selatan tiba di lokasi dan melakukan penyisiran selama satu jam lebih di berbagai sudut ruangan baik di dalam maupun di luar ruangan dengan menggunakan tiga alat pendeteksi bom A Miror jenis HD 6 dan Global Tekhnik (GT) 200 namun tidak menemukan benda yang mencurigakan. Saat pemeriksaan dilakukan, para karyawan diminta ke luar ruangan demi keamanan mereka. Koordinator Security Bank Mandiri Wilayah Timur, Samudra Mahmud mengatakan untuk sementara Bank Mandiri ditutup dan akan dilanjutkan esok harinya. Kapolresta Makassar Barat, AKBP Endy Sutendy mengatakan masih menyelidiki teror itu dan terus melakukan antisipasi walau kondisinya sudah dinyatakan aman. "Kami belum tahu motifnya karena masih dalam penyelidikan, siapa tahu orang itu hanya iseng, namun yang jelas kami terus melakukan penyelidikan secara mendalam," jelas Endy.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007