Jakarta (ANTARA News) - Dua hari menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada Minggu (18/2), pengelola Klenteng atau Wihara Dharma Bhakti, di kawasan Glodog, Jakarta Barat, mulai membenahi areal peribadatan untuk menyambut kedatangan ribuan umat. Dari pantauan ANTARA News, Jumat, sejumlah petugas membersihkan ruangan tempat peribadatan dengan mengepelnya serta tidak lupa memasang sejumlah lampion berwarna merah. Bahkan mangkuk penampung lelehan lilin pun dan tempat dupa, tidak luput untuk dibersihkan demikian pula halnya dengan altar tempat persembahan dan penampung abu "hio". Sejumlah umat Khonghucu tidak sedikit yang melakukan peribadatan menjelang perayaan imlek. Diperkirakan pada puncak perayaan malam Imlek itu, jumlah pengunjungnya mencapai ribuan orang yang tidak sedikit berasal dari luar negeri seperti Hongkong, Singapura, dan Taiwan. Kedatangan umat Khonghucu ke tempat peribadatan umat Khonghucu yang berada di kawasan pusat pertokoan Glodog itu, tidak terlepas dari keberadaannya yang termasuk salah satu klenteng tertua di tanah air yang berdiri pada 1650. "Ribuan orang akan mengunjungi klenteng ini, terutama pada malam Imlek yang jatuh pada Sabtu (17/2)," kata Koordinator Klenteng Dharma Bhakti, Henki Halim. Pengunjung yang datang ke klenteng tersebut tidak hanya dari dalam negeri saja, namun tidak sedikit mereka yang berasal dari Taiwan, Malaysia, Hongkong, dan Singapura, katanya lagi. "Pengunjung yang berasal dari luar negeri itu, ingin merayakan Imlek di klenteng yang tertua di Indonesia," katanya. Disamping itu, ia juga menyebutkan dalam perayaan Imlek tersebut, sekitar empat ribu pengemis akan memenenuhi kompleks peribadatan yang berada di kawasan Pecinan tersebut. "Mereka sudah rutin setiap perayaan Imlek, mendatangi klenteng karena berharap mendapatkan rezeki," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007