Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan sampel virus flu burung (Avian Influenza/AI) ke laboratorium kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) setelah aturan tentang mekanisme pengiriman sampel yang baru selesai disusun. "Kita akan mengirimkan sampel virus sesegera mungkin setelah mekanisme yang baru," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta, Jumat, usai melakukan pertemuan tertutup dengan pejabat WHO selama sekitar lima jam. Mekanisme formal baru itu, menurut dia, akan dibuat dalam beberapa pekan ke depan. Berkenaan dengan hal itu Direktur Eksekutif Penyakit Menular WHO David Heyman mengatakan mekanisme itu akan disusun dalam pertemuan antara negara-negara berkembang di Asia Pasifik dengan WHO pada Maret 2007. Lebih lanjut Menteri Kesehatan mengatakan bahwa dalam hal ini pemerintah Indonesia menginginkan mekanisme yang adil dan menguntungkan bagi negara-negara yang berkembang. "Kita juga ingin virus itu digunakan demi kepentingan keamanan kesehatan publik tapi itu harus dilakukan secara adil dan bijak," katanya. Ia menambahkan bahwa negara pemilik spesimen virus juga harus mendapatkan insentif atas kepemilikannya tersebut baik berupa transfer teknologi atau jenis bantuan yang lain. "Sebab selama ini kebijakan WHO lebih berpihak kepada kepentingan pemodal," katanya. Ia juga berharap agar selanjutnya mekanisme baru tersebut dapat menjamin adanya kesamaan akses antar negara-negara di Asia Pasifik terhadap vaksin flu burung.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007