Cikampek (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan bahwa keputusan pemerintah mengimpor beras adalah untuk mengamankan seluruh lapisan masyarakat termasuk petani itu sendiri. "Pemerintah terpaksa mengimpor beras untuk mengamankan seluruh masyarakat termasuk petani juga," kata Wapres M Jusuf Kalla saat berdialog dengan para petani di Cikampek, Jabar, Sabtu. Namun Wapres menegaskan bahwa impor beras ini hanya sementara karena tujuan pemerintah adalah bagaimana masyarakat (petani-red) bisa menaikan produksinya sehingga meningkat kesejahteraan petani. Jika terjadi kenaikan harga beras, maka yang rugi tidak hanya orang-orang yang bekerja di kota tetapi para petani juga rugi. Karena itu, tambah Wapres, pemerintah harus menurunkan harga dan untuk menurunkan harga beras hanya bisa dilakukan dengan pasokan beras juga. "Yang namanya beras semua orang membutuhkan karena makanan pokok sehingga berapa pun harganya orang tetap akan membeli. Namun akibat kurangnya pasokan maka harga naik. Kalau harga naik maka semuanya juga rugi, petani juga rugi karena beras sudah bukan tangan petani," katanya. "Jadi jangan dikira bahwa harga beras naik itu untuk petani, tidak. Kita sudah cek sebagian besar petani itu rugi. Karena petani juga perlu makan pagi siang sore dan beli di pasar karena beras sudah dijual," kata Wapres. Karena tambah Wapres yang mendapatkan untung adalah para pedagang. Pemerintah saat ini memiliki program target produksi dua juta ton. Untuk itu, tambahnya para petani harus mendapatkan bimbingan bagaimana bertanam yang baik, pemilihan bibit unggul serta pemupukan. Dengan demikian diharapkan akan ada peningkatan produksi jika memungkinkan bisa mencapai enam sampai dengan tujuh ton per hektar. Selama ini produksi padi per hektar baru mencapai empat sampai dengan lima ton.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007