PBB (ANTARA News) - Perekonomian dunia diperkirakan tumbuh sebesar 2,9 persen pada 2016 dan 3,2 persen pada 2017, kata sebuah laporan PBB, Kamis, mengaitkan pertumbuhan moderat dengan sejumlah masalah-masalah yang berulang dan struktural.

Dalam laporan Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2016, bab pertama, disebutkan ekonomi dunia tersandung pada 2015 dan pertumbuhan global tahun ini diperkirakan 2,4 persen.

Di tengah harga-harga komoditas yang lebih rendah, arus keluar modal besar dan volatilitas pasar keuangan meningkat, pertumbuhan di negara-negara berkembang dan transisi telah melambat ke laju terlemah sejak krisis keuangan global, menurut laporan tersebut.

Pertumbuhan investasi stagnan dan peningkatan keterputusan antara kegiatan keuangan dan sektor riil juga menghambat perekonomian dunia dari pertumbuhan, tambahnya.

"Upaya kebijakan lebih kuat dan lebih terkoordinasi diperlukan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif dan berkelanjutan, yang akan menjadi penentu utama mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan 2030," kata Lenni Montiel, asisten Sekretaris Jenderal Departemen Ekonomi dan Sosial PBB.

Menurut laporan itu, pertumbuhan di negara maju akan mendapatkan beberapa momentum pada 2016, sementara pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang dan dalam transisi diperkirakan keluar dari posisi terbawahnya serta secara bertahap pulih.

"Negara-negara berkembang diperkirakan akan tumbuh masing-masing sebesar 4,3 persen dan 4,8 persen pada 2016 dan 2017," katanya.

Laporan lengkap akan tersedia pada Januari 2016, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2015