Jakarta (ANTARA News) - Selain pemeriksaan urin dan lab, sebaiknya jangan abaikan ciri-ciri fisik untuk mengendus apakah seseorang memakai narkoba atau tidak.

"Ada ciri-ciri fisik pengguna narkotika. Misalnya, lebih lama dalam berpikir (lemot) sensitif, mudah marah, loyo, selaput mata bawah memerah. Perhatikan juga apakah di rumah banyak barang-barang yang hilang atau tidak," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Pol Slamet Pribadi, saat dihubungi ANTARA News, Jumat.

Menurut dia, secara umum masyarakat bisa mengenali ciri-ciri tersebut.

Saat ini pemeriksaan yang lazim digunakan untuk mengetahui seseorang memakai narkoba atau tidak ialah melalui pemeriksaan kualitatif berupa tes urin. Hasil tes ini tidak serta menjadi patokan apakah seseorang memakai narkoba.

Bisa saja, sekalipun hasil menunjukkan positif, namun ternyata orang yang bersangkutan hanya mengonsumsi obat resep dokter yang terdapat kandungan narkotika di dalamnya.

Oleh karena itu, ada tes lanjutan di lab. Di sini, pihak lab akan mengambil contoh rambut, darah dan urin untuk diperiksa.

"Tes ini akurat," ujar Slamet.

Data BNN pada Juni 2015 memperlihatkan, sekitar 4 juta atau 2.18 persen penduduk Indonesia berumur 10-58 tahun menjadi penyalahguna narkoba

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015