Paris (ANTARA News) - Prancis menyambut bergabungnya Tiongkok dalam keanggotaan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Romain Nadal mengatakan Selasa.

"Penerimaan ini, yang didukung dari awal oleh Prancis, akan memperkuat kapasitas investasi EBRD dan akan meningkatkan proyek-proyek kepentingan bersama antara Eropa dan Asia," tambahnya saat konferensi pers.

EBRD pada Senin mengumumkan bahwa dewan gubernur telah menyetujui permintaan oleh otoritas Tiongkok untuk menjadi pemegang saham Bank.

"Keanggotaan Tiongkok dalam EBRD lebih lanjut akan secara signifikan membuka peluang investasi berkelanjutan dengan kelompok-kelompok Tiongkok di wilayah-wilayah di mana EBRD bekerja," kata Presiden EBRD Suma Chakrabarti dalam sebuah pernyataan.

Didirikan pada 1991 untuk membantu negara-negara Eropa Tengah dan Timur bekas blok Soviet melakukan transisi transisi menuju ekonomi pasar, EBRD sekarang mengawasi proyek-proyek pembangunan di 36 negara, termasuk Ukraina, Mesir dan Mongolia.

Beberapa negara di mana EBRD yang berbasis di London beroperasi, termasuk apa yang Tiongkok sebut "sabuk ekonomi Jalur Sutra" di mana Beijing sedang mengembangkan tautan perdagangan dan investasi.

"Tiongkok bisa sangat berkontribusi terhadap EBRD sebagai sebuah bank transisi dengan berbagi pengalaman transisi kami sendiri," kata Gubernur Sentral Tiongkok, Peoples Bank of China (PBoC), Zhou Xiaochuan. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015